Jakarta,koranpelita.com
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta (HIPWI) FKPPI menggelar kegiatan ‘BerGrak bersama UMKM HIPWI FKPPI Membangun Negeri’.
Kegiata yang akan digelar dari tanggal 20-22 Januari 2023, HIPWI FKPPI dan KB-FKPPI bersama membangkitkan kembali kegiatan Usaha Kecil dan Menegah (UMKM) setelah terdampak pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih.
“Saat ini ada sekitar 64,19 juta pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama kurun waktu 2020-2021, terdapat 77,95 pesen UMKM yang terkena dampak pandemi. Sekitar 48,6 persen di antaranya terpaksa gulung tikar,” ujar Bamsoet saat menerima Pengurus HIPWI FKPPI di Jakarta, Senin (7/11/22).
Pengurus HIPWI FKPPI hadir antara lain Ketua Umum Toro Sudarmadi, Waketum Dwi Setya Tarigan, Bendahara Umum Greez Numberi, Wasekjen Diman Andrew Kurniawan, Bendahara Yulia Pramu dan Ketua Bidang Affan Siregar.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, pengembangan UMKM sangatlah penting. Karena hampir 96 persen pelaku usaha di Indonesia bergerak di sektor UMKM. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah UMKM mencapai 64,19 juta unit, menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, berkontribusi terhadap 60 persen PDB.
“Salah satu pengembangan UMKM dengan melakukan digitalisasi UMKM. Hal tersebut sesuai dengan komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo mempercepat transformasi digital UMKM. Tahun ini, digitalisasi ekonomi UMKM ditargetkan menembus 20 juta UMKM. Serta di tahun 2023 ditargetkan 30 juta UMKM sudah berhubungan dengan ekosistem ekonomi digital,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, digitalisasi UMKM merupakan keharusan. Menjadikan UMKM tidak hanya mampu bertahan ditengah gempuran sistem ekonomi liberal, namun juga mampu meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia.
“Berdasarkan proyeksi Google, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 bisa mencapai US$146 miliar. Besarnya jumlah tersebut harus dinikmati oleh UMKM. Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia sudah mencapai US$70 miliar, tumbuh hingga 49 persen (year-on-year/YoY) dari capaian 2020 senilai US$47 miliar,”pungkas Bamsoet.(sup)