Pulau Wetar, koranpelita.com
TNI Angkatan Laut (TNI AL) mendukung kegiatan yang dilakukan Maritime Asia Heritage Survey (MAHS) dalam melaksanakan survei dan pendokumentasian situs-situs sejarah dan arkeologi di Indonesia, salah satu targetnya adalah Provensi Maluku.
Pada Minggu (06/11) Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Pamputer Yonmarhanlan IX Ambon Serda Marinir Ndaru Widodo telah menerima dan mendampingi Tim MAHS yang terdiri dari Fauzan Azhima N. Alidoray, Rinaldi, Muhammad Afif, Ahmad Zaki, Sofiani Sabarina Nursalamah, Multia Zahara dan Nathasya Meutia Sari yang akan survei lapangan situs-situs peninggalan bersejarah di wilayah sekitaran pulau Wetar Maluku Barat Daya.
Tim akan melaksanakan survei di lokasi ini hingga 14 November 2022 mendatang. Hingga Selasa (08/11) Tim MAHS telah menyurvei peninggalan bersejarah berupa Makam Tua dan Gereja Tua Portugis di Desa Ilwaki Pulau Wetar Maluku Barat Daya. Sementara masih akan ada beberapa situs lagi yang akan disurvei seperti Kampung Lama, Lukisan Gua, Wawancara dan Perahu serta Manusia Batu.
Proyek MAHS ini adalah merupakan proyek lanjutan dari pilot project Maldives Heritage Survey setelah adanya MoU antara Center for Southeast Asia Studies (CSEAS) Universitas Kyoto dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sebelumnya, MAHS Project Director juga telah bersurat kepada Kasal Laksamana TNI Yudo Margono perihal pemberitahuan dan pendokumentasian situs sejarah MAHS Indonesia.
MAHS merencanakan untuk melaksanakan survei dan pendokumentasian selama 4 tahun di sejumlah provinsi di Indonesia. Hal ini dianggap penting karena banyaknya situs/monumen yang belum diketahui atau dipelajari menjadi sangat rentan terhadap ancaman kepunahan/kerusakan baik ancaman yang datang dari alam maupun dari manusia yang membahayakan kelangsungan hidup dan aksebilitas informasi sejarah dalam kaitannya dengan agaman dan ekonomi global pra modern di lintasan Kawasan Samudera India yang saling berhubungan antara satu dan lainnya.(ay)