Pemanfaatan tanaman Hanjeli menjadi produk yang memiliki nilai jual di Desa Sukajaya, Sumedang.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) yang diketuai oleh apt. Prof. Dr. Berna Elya, M.Si. kembali menyelenggarakan Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat dengan tema Pembuatan Produk Tanaman Hanjeli Berbasis Teknologi Farmasi di Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang Selatan.
Kegiatan yang diselenggarakan melalui Hibah Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI 2022 ini merupakan bentuk rangkaian dari pengabdian masyarakat sebelumnya, yakni pemberdayaan dan pelatihan masyarakat dalam budidaya Hanjeli yang didanai melalui.
Tujuan dari kegiatan pelatihan yang dilangsungkan di Desa Sukajaya ini (22/10/2022) adalah untuk membina masyarakat dalam pemanfaatan tanaman Hanjeli baik dari bagian biji maupun daunnya menjadi produk teh dan kopi Hanjeli yang memiliki nilai jual sehingga memberikan manfaat baik bagi pendapatan petani Hanjeli dan promosi kuliner Desa Sukajaya.
Acara ini dihadiri oleh masyarakat setempat, perangkat desa, dan camat serta juga melibatkan Prof. Dr. Alfi Khatib dari International Islamic University Malaysia sebagai salah satu tim ahli dan pendukung kegiatan pengabdian masyarakat ini. Materi pelatihan pertama mengenai manfaat tanaman Hanjeli disampaikan oleh apt. Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., yakni Guru Besar dan pakar ilmu herbal dari Fakultas Farmasi UI. Beliau menyampaikan bahwa tanaman Hanjeli sudah banyak digunakan di berbagai negara sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit.
“Tanaman Hanjeli mengandung antioksidan tinggi yang dapat diolah menjadi minuman. Sedangkan biji tanaman ini juga memiliki nilai gizi yang lebih bagus dibandingkan dengan serealia lainnya sehingga dapat diolah menjadi beras hanjeli dan dikonsumsi sebagai pangan fungsional pengganti beras,” tutur Prof. Berna Elya.
Berikutnya, disampaikan juga materi tentang Praktek Pembuatan kopi dan teh Hanjeli oleh Ibu apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc. Materi ini juga disertai dengan praktek langsung pembuatan teh dan kopi Hanjeli oleh penduduk Desa Sukajaya dan dipandu oleh tim Pengabdian Masyarakat FFUI yang terdiri dari dosen, mahasiswa S1 hingga S3 serta tenaga kependidikan.
Ibu Roshamur menekankan bahwa proses pengolahan dan pembuatan produk teh dan kopi hanjeli perlu memperhatikan stabilitas bahan aktif dan higienitasnya. Produk teh dan kopi yang dihasilkan merupakan produk 100% natural dan higienis karena bahan yang digunakan hanya bahan alam/nabati.
Salah satu varian teh hanjeli yang dibuat dalam kegiatan ini adalah dengan menambahkan tanaman lain seperti halnya jahe. Hal ini seiring dengan potensi Desa Sukajaya yang juga diketahui menjadi salah satu desa penghasil jahe gajah yang hingga saat ini belum dioptimalkan manfaat kesehatan dan nilai tambah ekonominya.
Pelatihan pembuatan teh dan kopi juga disertai dengan praktek pembuatan kemasan, cara mengemas, serta edukasi komponen kemasan yang menarik untuk meningkatkan nilai jual.
Selain itu, mahasiswa pascasarjana FFUI yang berlatar belakang bidang Marketing dengan bekerja sama dengan tim pengabdian masyarakat dari Universitas Pelita Harapan juga turut terlibat untuk mengedukasi masyarakat terkait strategi marketing dan desain promosi produk. Harapannya masyarakat tidak hanya mampu mengolah tanaman tetapi juga dapat menghasilkan produk yang dapat diterima di pasaran dan menjadi peluang bisnis di masyarakat desa Sukajaya. Masyarakat mengikuti pelatihan dengan baik dan menunjukkan antusiasme yang besar.
Bapak Sukana selaku Kepala Desa Sukajaya mengatakan bahwa masyarakat Desa Sukajaya sangat tertarik untuk mempelajari dan mengembangkan tanaman Hanjeli. Prof. Berna Elya, Selaku ketua Tim juga menyampaikan harapan dari kegiatan ini tidak hanya berhenti di pelatihan saja.
Namun, dapat menjadi pembangunan yang berkelanjutan dan menghasilkan produk yang memiliki dampak terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik, mengentaskan kemiskinan dan kelaparan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pelatihan ini juga disambut baik oleh Camat Sumedang Selatan, Ibu Dra. Marlina, M.Si mengikuti kegiatan sampai selesai.
Beliau menyampaikan program ini sangat membantu untuk memberdayakan masyarakat. Menurut ibu marlina, selain menunjang perekonomian, kegiatan ini dapat membantu keberhasilan pangan pemerintah. Beliau berharap pelatihan tidak hanya diberikan kepada 1 Desa, yaitu Sukajaya, kedepannya 9 desa lain di Sumedang Selatan juga dapat memperoleh kesempatan yang sama seperti kegiatan ini. (*)