Semarang,koranpelita.com
Rombongan Komisi VIII DPR-RI melakukan peninjauan pembangunan Revitalisasi Asrama Haji Transit Jawa Tengah di Manyaran Semarang. Sidak itu untuk memastikan progres proyek tersebut bisa berjalan baik dan selesai tepat waktu.
Rombongan Komisi VIII DPR-RI dipimpin Abdul Wachid didampingi Riyanta dan sejumlah anggota DPR-RI lainnya, melakukan peninjauan lokasi pembangunan Asrama Haji Transit Jawa Tengah di Manyaran, untuk mengetahui sejauh mana proges pembangunan berjalan, mengingat saat ini sudah memasuki akhir tahun.
“Kami sebagai anggota dewan melakukan kewajiban untuk melakukan pengawasan dalam pembangunan proyek strategis itu yang menelan anggaran APBN senilai Rp34.379.874.000. Bahkan laporan yang diterima sudah mencapai 65%, ini bagus,” ujar Wahid di Semarang, Kamis (3/11/2022).
Rombongan Komisi VIII DPR-RI itu, didampingi Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Musta’in Ahmad dan diajak untuk mengecek satu persatu kondisi proyek yang masih dalam proses pengerjaan itu.
Sakah satu anggota DPR-RI Riyanta dalam pemantauan langsung mempertanyakan sejumlah kualitas bangunan, seperti halnya kwalitas beton mutu k300 dan pengecatan dinding bangunan.
” Dari hasil pengecekan seperti Kualitas beton mutu menujunkkan K300 normal, secara pasti harus melalui uji Lab beton mutu yang memiliki izin iso,” katanya.
Riyanta memberikan, masukan terkait pengecatan dinding agar tidak diplamir, supaya tidak cepat terkelupas, mengingat tampa diplamir dan langsung diamplas untuk dicat hasilnya akan lebih kuat dan baik tidak mudah terkelupas.
Terkait merk cat, lanjut Riyanta, semestinya harus menggunakan cat yang berkualitas tinggi sesui spect yang telah direncanakan sebelumnya, yang pasti dia berpesan supaya dikerjakan sesuai spect yang ada.
Politisi dari Dapil 3 Jateng dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengharapkan, supaya proyek startegis untuk Asrama Haji Transit Jateng di Manyaran ini, dikerjakan sesuai gambar yang telah direncanakan oleh konsultan sebelumnya agar tidak menyimpang dari spect.
“Yang penting harus sesuai kontrak yang ada, selain itu proyek ini juga mendapatkan pengawasan dari Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah, sing penting slamet tidak melanggar hukum, nanti bisa masuk dalam kategori korupsi, karena proyek tersebut dibiayai oleh Negara hingga sebear Rp 34 milyard lebih,” tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, kegunaannya untuk urusan ibadah umat muslim, sehingga jangan sampai terjadi pelanggaan hukum, jadi kedatangan Komisi VIII DPR-RI ke lokasi proyek ini, untuk memantau jalannya progres pembangunan, dan mengecek terkait kualitas mutu daripada proses pelaksanaan pembangunan.
Dalam sesi ramah tamah yang dikemas dialog dengan sesi tanya jawab antara Rombongan dari Komisi VIII DPR RI tersebut, Riyanta juga berbicara terkait dengan aset tanah wakaf dan bondo masjid yang ada di Provinsi Jawa Tengah di bawah Kementrian Agama.
Menurutnya, tanah-tanah lokasi proyek supaya diinventaris, agar tanah tersebut tidak disalahgunakan oleh lembaga atau perseorangan untuk kepentingan diluar umat, kekawatirannya persoalan tersebut berpotensi hilang atau menjadi hal tindakan mengarah korupsi.
Revitalisasi Asrama Haji Manyaran Bantuan dari Pusat
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Achmad menuturkan, pihaknya sedang melakukan proses pembangunan revitalisasi Asrama Haji Manyaran Semarang senilai Rp 34 milyar lebih bantuan dari Pemerintah Pusat.
” Hanya lama pembangunan ini sesuai dengan kontrak dikerjakan selama 181 Hari Kalender. Asrama tersebut akan dipergunakan saat mentransit para jamah haji hingga berkapasitas 500 jemaah/harinya,” paparnya.
Menurutnya, Asrama Haji Manyaran ini akan menjadi tempat transit Jamaah haji di wilayah barat dan Utara, sehingga tidak harus ke Asrama Haji Donohudan di Boyolali Surakarta.
” Nantinya Asrama Haji Manyaran ini dapat memberangkatkan Jamaah haji langsung ke Arab Saudi. Bahan letaknya berdekatan dengan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang,” ungkapnya.
Langkah tersebut dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam jumlah kuota jamaah haji yang diberangkatkan ke tanah suci, karena pemerintah Arab Saudi telah memberikan sinyal penambahan jumlah Kuota terhadap pemerintah Indonesia hingga tiga kali lipat.
“Jika Pemerintah tidak siap sarana dan prasarananya maka akan menjadi repot. Yang jelas Revitalisasi pembangunan Asrama Haji Manyaran ini menjawab tantangan untuk mengurai jumlah kuota yang berlebihan, Do’akan saja mudah mudahan, langkah ini dapat mengurai jumlah calon jamaah haji yang menunggu hingga puluhan tahun,” ujarnya.
Asrama Haji Manyaran dibangun empat lantai dengan masa pembangunan sejak 16 Juni 2022 sampai dengan 13 Desember 2022. Desain bangunan, disarankan agar warna bangunan tidak terlalu didominasi oleh warna hijau seperti warna pada Kantor Kementerian Agama pada umumnya, menngingat gedung Asrama Haji juga diperuntukkan untuk umum.(sup)