Kotabaru, Koranpelita.com
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Yani Helmi menyoroti penggunaan sosial media yang secara berlebihan digunakan sebagai penyampaian informasi berasas kebohongan dan berdampak tumbuhnya tindak radikalisme di kalangan generasi muda.
Hal tersebut ia sampaikan usai kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan (Soswasbang) di SMA Negeri 1 Sampanahan Kotabaru, Senin (24/10).
“Nah dalam hal ini juga saya sampaikan melalui kegiatan Soswasbang dan semoga tidak mudah termakan hoax (berita bohong),” ujar Paman Yani, sapaan akrabnya.
Menurut Paman Yani, penggunaan sosial media yang bijak harus diimbangi dengan pembekalan edukasi tepat agar dapat memilah, termasuk dampak baik dan buruknya pada era digital sekarang ini.
“Apabila tidak bisa menyaring secara baik maka informasi yang didapatkan juga bisa menyesatkan dan ujung-ujungnya menjerumuskan ke hal yang negatif, itu perlu diperhatikan. Bahkan, kita tidak mau terkena pidana seperti terjerat UUD ITE ini jelas merugikan mereka,” imbuhnya.
Hendaknya, langkah ini harus benar-benar disaring secara baik oleh generasi muda termasuk bagaimana menyikapi adanya paham radikalisme yang secara waras dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Makanya, dengan keberadaan Soswasbang ini lah tentu sebagai perisai mereka agar NKRI tetap terjaga dengan baik. Serta, sebagai generasi muda harus mampu menjaga kesatuan termasuk di banua kita di Kalsel,” harap anggota legislatif dari Dapil VI Kotabaru dan Tanah Bumbu ini.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sampanahan Kotabaru, Suyata mengucapkan terima kasih atas kedatangannya yang selain bersilaturahmi juga turut bersedia memberikan edukasi kepada peserta didiknya untuk secara penuh dapat menangkal keberadaan paham radikalisme.
“Saya sangat berterima kasih bahwa Paman Yani mau bertandang kesini serta mau bersilaturahmi ke sekolah kami. Semoga ilmu yang diberikan tadi bermanfaat dan pengaplikasiannya mampu berjalan sesuai harapan kita semua,” paparnya.
Apalagi, dia mengharapkan peserta didiknya yang kini telah melek terhadap gadget dan memahami betul sistem digitalisasi dapat secara penuh menggunakan untuk hal yang positif.
“Gunakanlah gadgetnya secara bijak dan tidak merugikan diri sendiri serta orang lain,” tutupnya Suyata.(zul/pk)