Banjarmasin, Koranpelita.com
Sebanyak 15 hektar lebih dari 75 hektar kawasan kumuh, di Kelurahan, Kelayan Barat , Banjarmasin, Kalsel, tertangani secara integral.
Demikian, penegasan Kepala BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Kalsel, Ditjen Cipta Karya Teuku Davis Hamid, kemarin.
Untuk mengurangi aspek kumuh di lokasi padat penduduk, lanjutnya, pihaknya tidak hanya mengubah wajah kawasan tetapi disertai langkah membangkitkan peluang ekonomi.
Kawasan tersebut, tegasnya, dilengkapi publik space atau taman dan lokasi untuk menggairahkan semangat berolahraga.
Teuku Davis Hamid.
“Peningkatan kualitas permukiman kumuh, hasil.kolaborasi ini jadi contoh di Kalimantan, sekaligus wilayah itu jadi destinasi wisata” kata Teuku Davis Hamid.
Program penataan kawasan kumuh Ditjen Cipta Karya, tambahnya, teritegrasi dengan program Ditjen Perumahan melalui pembangunan rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.
Penataan kawasan kumuh Kelayan Barat mulai dikerjakan sejak 20 April 2020 dan selesai 10 Desember 2021, dengan anggaran dari APBN senilai Rp44 miliar.
Sementara Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Kalimantan II, Ditjen Perumahan Rudi Yunanto, menambahkan Rusun Teluk Kelayan, setinggi empat lantai dibangun tahun 2018 dan terdapat 58 unit tipe 36 serta dilengkapi 2 tempat tidur, meja tamu, meja makan dan perlengkapan lainnya.”Ada enam keluarga difabel mnghuni rusun di lantai satu,” jelasnya. (oto/Humas)