Kupang, Koranpelita.com
Dinilai sangat melagakan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, merasa bangga atas kinerja pelaksana Pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),
“Bagus, metode dan hasil kerja rapi. Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas hasil kerja dan estetika dalam pembangunan Bendungan Temef,” kata Menteri Basuki, usai meninjau pembangunan bendungan di NTT, Minggu (2/10).
Menteri Basuki, menegaskan salah satu hasil kerja yang dinilai bagus terutama dalam pengamanan lereng bendungan serta penghijauannya. “Saya lihat ini sangat bagus penghijauan di lereng-lereng bendungan dengan menggunakan _sprinkler_ . Bisa dicontoh pada pembangunan bendungan lainnya,” ujarnya.
Untuk itu, Menteri Basuki, meminta terus mempertahankan metode kerja yang rapi hingga tahap penyelesaian nanti. “Jangan biarkan tanah yang telah digali/dikupas terbuka, tetapi langsung ditutup. Tanami dengan pohon buah-buahan dan bambu untuk mencegah terjadinya longsor,” pesan Menteri Basuki.
Maka, kepada generasi muda PUPR yang bertugas untuk memanfaatkan betul pengalaman di lapangan dalam meningkatkan kemampuan teknis. “Pelajari betul proses pembangunan bendungan ini. Bandingkan dengan teori yang didapat selama kuliah. Pelajari secara detail. Anda semua harus bisa jadi ahli bendungan,” jelasnya.
Dalam kesempatan serupa, Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi mengatakan, bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 45,78 juta m3 akan mengairi irigasi seluas 4.500 ha, mereduksi banjir 230 m3/dt dan menyediakan air baku dengan debit 0,13 m3/dt serta menjadi potensi listrik mencapai 1 MW.
Bendungan Temef dibangun sejak tahun 2018 dengan total biaya sekitar Rp 2,7 triliun, yang dibagi menjadi empat paket pekerjaan.
Sedangkan, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, tampak tersenyum lepas pertanda yg disampaikan Menteri Basuki, benar adanya. (oto)