Jakarta,Koranpelita.com
Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang balap Formula One Power Boat atau yang dikenal dengan F1H2O untuk pertama kalinya pada 24-26 Februari 2023. Kompetisi kelas dunia ini akan dilangsungkan di Danau Toba. Dengan demikian, F1H2O seri Indonesia menjadi ajang F1H2O pertama di danau vulkanik terbesar di dunia. F1H2O merupakan kejuaraan dunia PowerBoat terkemuka yang telah diselenggarakan di 39 negara sejak tahun 1984. Beberapa negara yang telah menjadi tuan rumah kejuaraan F1H2O, antara lain Italia, Prancis, Portugal, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Cina.
Sumatera Utara merupakan salah satu destinasi pariwisata unggulan di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pada tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di provinsi ini mencapai 258.822 orang. Namun demikian, jumlah ini menurun sangat drastis pada tahun 2021 akibat pandemi Covid-19.
Pemerintah Sumatera Utara menargetkan di tahun 2023 jumlah wisatawan mancanegara dapat mencapai 500 ribu orang. Untuk mencapai target ini, sport tourism menjadi program unggulan sehingga dapat semakin banyak menjaring wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara.
Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) tentunya memerlukan upaya lebih untuk menarik minat wisatawan nusantara dan mancanegara. Terlebih lagi, Pemerintah tengah mendorong kunjungan wisatawan nusantara hingga 1,3 miliar perjalanan pada 2023.
Pada kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan menjelaskan dengan dipilihnya Danau Toba sebagai lokasi penyelenggaraan balap F1H2O menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan juga infrastruktur yang mumpuni untuk menggelar
kegiatan kompetisi balap berkelas dunia. “Tidak bosan-bosannya saya sampaikan bahwa sebagai negara yang besar, Indonesia akan maju bila ada kerja sama dari seluruh pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, media, sampai masyarakat. Jadi semuanya saling bahu-membahu dan diurus secara holistik,” jelas Luhut.
Luhut juga mengungkapkan penyelenggaraan event berkelas internasional terbukti dapat mempromosikan destinasi wisata dan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi daerah tempat destinasi wisata tersebut berada. Dengan diselenggarakannya F1H2O di Danau Toba, Luhut berharap ekonomi dan pariwisata di daerah sekitar dapat tumbuh dan berdampak positif pada masyarakat.
“Saya berharap setelah event ini terselenggara, akan ada multiplier effect serta peningkatan perputaran ekonomi terhadap potensi pariwisata, olahraga, serta ekonomi kreatif di Toba maupun di Indonesia,” papar Luhut.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney merupakan holding BUMN yang dibentuk untuk sektor pariwisata dan pendukung.
Wakil II Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo mengungkapkan bahwa saat ini Injourney ditunjuk sebagai penyelenggara event F1H2O yang digelar di Danau Toba pada Februari 2023. Pemerintah optimis bahwa perhelatan bergengsi ini dapat membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
“F1H2O juga akan semakin mengenalkan keindahan Danau Toba sebagai salah satu daerah pariwisatam super prioritas sekaligus meningkatkan branding dan tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Event F1H2O di Danau Toba ini diprediksi akan meraih perhatian sekitar 180 juta impression melalui digital media (termasuk social media dan broadcasting),” jelas Kartika.
Persiapan lain yang tidak kalah penting adalah infrastruktur untuk menunjang gelaran F1H2O, termasuk juga fasilitas untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang akan berkunjung menyaksikan event kelas dunia ini. Terkait dengan hal ini, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti mengungkapkan jajarannya mendukung penuh pembangunan fasilitas yang memadai di Danau Toba sehingga dapat menyukseskan gelaran F1H2O.
“Kami akan mempersiapkan beberapa infrastruktur pendukung seperti wet and dry paddock serta jalan akses. Kami juga berharap melalui koordinasi yang terstruktur dan komunikasi dengan baik, diharapkan event oolahraga kelas dunia ini dapat membuat masyarakat Balige dan sekitarnya menikmati fasilitas yang telah disediakan,” ungkap Diana.
Sebagai local organizer untuk kejuaraan F1H2O, Injourney menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan event ini. Lebih lanjut, Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria mengungkapkan bahwa penugasan kepada Injourney sebagai penyelenggara event F1H2O merupakan suatu kebanggaan sekaligus sebuah tanggung jawab besar yang akan dilakukan semaksimal mungkin sehingga dapat berjalan dengan sukses. “F1H20 merupakan kejuaraan dunia tingkat tertinggi untuk olahraga F1PowerBoat dan Injourney merasa bangga dapat menyelenggarakan acara ini Danau Toba. “Kami berharap F1H2O dapat mempromosikan Danau Toba sebagai objek wisata dan memberikan
dampak bagi perekonomian, pariwisata lokal, dan juga masyarakat sekitar,” ungkap Dony.
Raimondo di San Germano selaku General Manager H2O Management Ltd menyatakan sangat senang bisa memasukkan Indonesia ke dalam kalender kejuaraan dunia F1H2O untuk tahun-tahun mendatang. Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai negara ke-40 yang menjadi tuan rumah acara balap H2O, maka hal ini memperlihatkan komitmen H2O untuk lebih mengembangkan olahraga di
seluruh dunia.
“Kami memiliki pandangan yang sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat mengenai nilai dan tujuan dalam mempromosikan pariwisata internasional melalui olahraga. Indonesia menegaskan statusnya sebagai pemain utama dalam skala global dan F1H2O akan berkontribusi dengan antusias untuk pertumbuhannya tersebut,” jelas Raimondo.
F1H2O juga memiliki komitmen untuk menyelenggarakan balapan yang berdampak positif terhadap lingkungan hidup. Dampak positif ini diperoleh dari gelaran balap yang mengedepankan prinsip carbon neutral. “Kami bermitra dengan perusahaan bernama Treedom dan F1H2O membuat semua perhitungan sesuai standar IOC dari setiap CO2 yang dihasilkan dalam rangkaian penyelenggaraan balap powerboat. Kami melakukan evaluasi setelah event untuk memastikan kegiatan balap yang berlangsung berdampak positif terhadap lingkungan dan mengedepankan prinsip carbon neutral,” jelas Raimondo.
Dengan ditunjuknya Danau Toba sebagai tuan rumah kompetisi F1H2O, maka diharapkan kesempatan ini dapat mendorong promosi pariwisata kepada wisatawan global. Promosi ini akan semakin meningkatkan posisi Danau Toba sebagai destinasi pariwisata utama di tingkat nasional maupun internasional. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan yang dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar Danau Toba. (Vin)