Palangka Raya, Koranpelita.com
Rendy Muhamad Iqbal merupakan dosen muda di Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya, kelahiran 23 oktober 1993 dan besar di Sampit. Setelah lulus dari SMAN-1 Sampit pada tahun 2011, kemudian melanjutkan studi S1 di Universitas Brawijaya dan S2 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kewajiban dosen untuk mengejar Pendidikan tertinggi yaitu S3 merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan ketika usia masih muda karena kesempatan mendapatkan beasiswa yang begitu melimpah.
Rendy berhasil di terima oleh 8 Profesor di luar negeri sebagai kandidat mahasiswa doctor di beberapa kampus seperti Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Queen University of Belfast (United Kingdom), King Fahd University of Petroleum and Mineral (KFUPM) Saudi Arabia, India Institute of Technology Delhi (IIT Delhi), India Institute of Technology Bombay (IIT Bombay) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Selain kampus diluar negeri, sebenarnya Rendy juga sudah diterima sebagai mahasiswa Doktor di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berdasarkan Letter of Acceptance yang telah dikeluarkan oleh ITS. Namun, diantara itu UTM memberikan beasiswa terlebih dahulu untuk melanjutkan studi pada program Doctor of Philoshopy (PhD) in Chemistry di bawah project penelitian yang dibiayai oleh PETRONAS dengan team leader Prof. Dr. Ts. Mohd Hafiz Dzarfan Othman. Selain itu, Rendy juga berhasil mendapatkan hibah riset internasional yaitu Kurita Overseas Research Grant 2022 dari Kurita Water and Environment Foundation (KWEF) Jepang terkait proyek penelitian mengenai pemanfaatan abu layang limbah PLTU sebagai material membran untuk pemurnian air gambut. Pada semester ganjil 2022/2023 Rendy akan memulai studi doktornya di Universiti Teknologi Malaysia yang berlokasi di Johor Bahru Malaysia.
Beasiswa bagi SDM Indonesia akan sangat bermanfaat dalam peningkatan SDM dan juga merupakan salah satu cara untuk membuat peluang kerja sama kedepan antara instansi dalam negeri dengan instansi luar negeri.
Meskipun dari daerah, semangat mengejar Pendidikan itu wajib adanya karena Pendidikan merupakan senjata untuk kemajuan suatu bangsa. Dunia internasional akan sangat gampang ditembus apabila SDM kita sudah memiliki kemampuan Bahasa inggris dan pengalaman penelitian serta kerja sama yang baik. Kedepan, pemuda-pemuda yang ada di Kotim khususnya wajib punya mimpi untuk mengejar Pendidikan setinggi mungkin.
Rendy merupakan putra kedua dari pasangan H. Ruslan Abdul Gani, S.H dan Hj. Norhudah serta ia juga merupakan keponakan dari Bapak Bupati Kotawaringin Timur H. Halikinnoor, S.H., M.M. Semoga kedepan anak muda kotim makin banyak yang berkeinginan untuk study lanjut diluar negeri untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkualitas demi kemajuan bangsa Indonesia.(Rag).