Jakarta, Koranpelita.com
Kementerian PUPR, kembali meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan. Terutama dalam mendukung penyelenggaraan acara Internasional seperti Presidensi G20, MotoGP, ASEAN Summit 2023, dan acara Internasional lainnya.
Hal ini dilaksanakan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, serta kenyamanan para pengguna jalan Demikian, penegasan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, kemarin.
“Akses jalan yang semakin baik juga menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar dengan bangkitnya sektor pariwisata,” kata Menteri Basuki. Hal senada diungkapkan Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian.
Dukungan infrastruktur jalan dan jembatan di Bali untuk mendukung Presidensi Indonesia dalam KTT G20 meliputi preservasi Jalan dan Jembatan Simpang Pesanggrahan-Nusa Dua, Jimbaran-Uluwatu dan penataan lansekap bundaran, pedestrian dan median ruas Jalan Bandara Ngurah Rai-Venue.
Selanjutnya peningkatan Jalan Simpang Siligita-Kempinski dan showcase mangrove.“Untuk dukungan jalan dan jembatan di Bali disiapkan anggaran Rp391,68 miliar,” jelasnya.
Menyinggung soal konektivitas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) DKI Jakarta didukung anggaran Rp127,68 miliar. Kini, progresnya sudah mencapai 78,79% untuk penyerapan keuangan dengan realisasi fisik 97,88%.
Secara keseluruhan penanganan jalan dan pedestrian di kawasan TMII sepanjang 5,5 kilometer dikerjakan dalam 2 paket pekerjaan.
Penanganan jalan dan pedestrian TMII tidak hanya mengutamakan kualitas mutu konstruksi, tetapi juga keindahan atau beautifikasi.
Selain itu, memprioritaskan fasilitas bagi kaum difabel. Misalnya pedestrian lebar dan tidak terputus serta terdapat guiding block (jalur pemandu), dan dilengkapi lampu secara baik.
Dukungan konektivitas lainnya adalah peningkatan dan pembangunan akses menuju Sirkuit Mandalika yang menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP di NTB. Anggaran pembangunannya sebesar Rp359,73 miliar dengan progres keuangan 65,15% dan konstruksi 79,62%.
Mengenai peningkatan dan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km, sudah dilakukan sejak Januari lalu. Kegiatan ini untuk mendukung penyelenggaraan ASEAN Summit di NTT.
Sehingga jalan ini sudah menyesuaikan standar internasional lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan row 23 meter. Dengan demikian, jarak tempuh Labuan Bajo menuju Tana Mori dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1 jam.
“Waktu tempuh menjadi efisien dan memperbanyak aksesibilitas bagi wisatawan yang berkunjung di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Pekerjaan Jalan Tana Mori,” jelasnya. (oto/Humas)