Jakarta, Koranpelita.com
Dukungan World Bank dan Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
berakhir tahun ini.
Namun Kementerian PUPR , berkomitmen melanjutkan pemenuhan ketersediaan akses air minum di 83.000 desa.
Tahun ini, sudah dianggarkan sekitar Rp800 miliar untuk 1.725 desa. Sedangkan, Program PAMSIMAS yang dilaksanakan sejak tahun 2008 hingga akhir 2021, telah berhasil dibangun akses air minum pada 35.928 desa di 408 kabupaten.
“Ini tantangan. Masih ada 47.000 desa belum memiliki akses air minum,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dibacakan Sekjen Mohammad Zainal Fatah, dalam acara Pertemuan Wrap Up Program PAMSIMAS Tahun 2008-2022, Ditegaskannya, selama programnya digulirkan berhasil menambah 24,5 juta akses air minum di 35.928 desa.
URBANISASI
Mengenai jumlah penduduk di perkotaan yang sudah mencapai 57 persen, Kementerian PUPR menilai penting menyediakan infrastruktur sumber daya air.
“Urbanisasi menyebabkan adanya perubahan iklim di perkotaan. Misalnya adanya banjir. Maka kita tingkatkan daya dukung kota dan pengendali banjir,” kata Menteri Basuki.
Langkah lain yang diupayakan berupa kegiatan pengurangan emisi karbon. Selanjutnya, Kementerian PUPR saat ini, sedang menyiapkan Program Indonesia Green and Affordable Housing Program (IGAHP). Semua ini untuk mendukung percepatan penurunan emisi yang bersumber dari sektor perumahan. (oto/Humas)