Palangka Raya, Koranpelita.com
Menulis merupakan pekerjaan rutin yang dilaksanakan wartawan. Tetapi menulis sebuah berita, bukan perkara mudah. Apalagi tulisan berita terbagi beragam jenis. Bentuk tulisan yang paling dasar, lebih dikenal dengan straight news. Namun ada pula jenis tulisan karangan khas atau feature, dan mampu menyentuh pembaca.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah Seventin Gustapatmi mengungkapkan, bagi wartawan menulis berita sangat mudah. Tetapi ketika menulis feature yang lebih mendalam, dan mampu menyentuh pembaca bukan perkara mudah.
“Evaluasi kami, banyak wartawan yang gagal dalam uji kompetensi pada bagian penulisan karangan khas atau feature. Karena memang penulisan feature berbeda dengan berita biasa,” ungkap wartawan perempuan yang akrab disapa Vivin, Minggu (21/8).
Atas dasar itu, jelas Vivin, PWI Provinsi Kalimantan Tengah mencoba menjawab persoalan yang banyak dihadapi wartawan. PWI Kalteng mencoba untuk mengenalkan kembali cara penulisan feature kepada wartawan.
Itu dilakukan agar wartawan lebih mempunyai kemampuan dalam menulis yang lebih mendalam, dan menyentuh pembaca.
Diungkapkan Vivin, kegiatan yang dirancang PWI Kalteng, akan dilaksankaan pada tanggal 3 September 2022. Pelaksanaan akan melibatkan narasumber dari Jakarta. Tidak hanya diajarkan menulis feature, nanti peserta diberikan materi trik, dan strategi bagaimana memenangkan lomba.
“Kita mencoba untuk mengasah kembali kemampuan wartawan dalam menulis. Semakin mempunyai skil menulis yang bagus, tentu berdampak baik terhadap kualitas wartawan di Kalteng. Peserta akan dibatasi sebanyak 30 orang,” tegas Vivin.
Dikatakan Vivi, tidak hanya penulisan feature, dan trik memenangkan lomba. Peserta nanti juga akan dilatih membangun kepercayaan diri melalui metode psioterapi. Hal itu untuk memacu kembali semangat kerja wartawan, agar tidak mudah bosan, atau jenuh dalam melaksanakan tugas sebagai seorang wartawan.
Terpisah, Ketua PWI Kalteng M Harris Sadikin menjelaskan, pelatihan menulis feature yang digelar merupakan bentuk tanggung jawab organisasi dalam mengembangkan sumber daya wartawan. Hal itu bertujuan untuk membangun kemampuan wartawan yang memeliki skil dalam penulisan.
“PWI menginginkan kedepan, lahir wartawan hebat dari Kalteng. Tentunya perlu diberikan pelatihan yang memadai, sehingga memberikan skil dalam penulisan yang bagus,” tegas Harris.
Menurut Harris, kepengurusan PWI Kalteng masa bakti 2019-2024 memang sangat konsen dalam peningkatan profesionalisme, dan sumber daya wartawan.
Berbagai program dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan wartawan dalam menjalankan tugas. Tidak hanya uji kompetensi, sejumlah pelatihan digelar untuk menambah ilmu bagi wartawan.
PWI Kalteng, jelasnya, mempunyai motto profesional beretika. Motto tersebut merupakan komitmen dalam menjaga marwah organisasi, maupun anggota, agar tidak melakukan hal yang melanggar hukum.
Tentunya seorang wartawan yang tidak sekedar dihormati, namun mampu menghasilkan karya terbaik. “Saya berharap wartawan di Kalteng semakin mempunyai kemampuan dalam penulisan. Nantinya bisa menghasilkan karya yang mendapatkan pengakuan secara nasional,” tegas Harris.(Rag).