Jakarta, Koranpelita.com
Upaya pemerintah terus menerus meningkatkan kegiatan Program Sejuta Rumah dianggap angin segar bagi masyatakat. Terutama masyarakat yang ingin memiliki hunian layak.
Faktanya lembaga ini tahun 2021 berhasil membangun rumah susun sebanyak 7.024 unit, rumah khusus 3.311 unit, rumah swadaya 127.091 unit dan bantuan PSU 25.765 unit.
Sedangkan target tahun 2022, untuk rumah susun sebesar 4.537 unit , rumah khusus 2.452 unit, rumah swadaya 172.653 unit, dan bantuan PSU 20.530 unit.
Langkah lain yg tak kalah penting adanya penataan rumah kumuh di perkotaan dilaksanakan melalui Program Kota Tanpa Kimuh (KOTAKU) maupun penataan hunian disekitar bantaran kali.
Penataan kawasan ini sekaligus mendorong masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan perumahan bagi masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab negara.
“Meskipun rumah merupakan sebuah private property tapi menjadi tanggung jawab negara untuk menyediakan perumahan sebagai salah satu aspek hak asasi manusia.” ujar Menteri Basuki.
Langkah Kementerian PUPR lainnya yang mendapat apresiasi positif masyarakat adalah konstruksi hukum baru kepemilikan rumah susun.
Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja,engakui pemerintah mulai memikirkan instrumen dan kepastian supaya masyarakat bisa tinggal di rumah susun berjangka panjang dan biaya terjangkau.
Oleh karena itu, disusun instrumen Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) Satuan Rumah Susun (Sarusun). (oto/Humas)