Jakarta,Koranpelita.com
Kesehatan tulang semakin penting seiring bertambahnya usia. Salah satu
substansi yang sangat penting untuk kesehatan tulang ini adalah kalsium.
Menurut studi terbaru di tahun 2020, menemukan bahwa asupan kalsium
masyarakat Indonesia masih sangat rendah yaitu 254 mg/hari.
Angka ini jauh di bawah kebutuhan kalsium harian yaitu 1000-1200
mg/hari. Data di Indonesia menurut PEROSI : 41.8% pria dan 90% wanita memiliki kepadatan tulang yang rendah 28.8% pria dan 32.3% wanita mengalami Osteoporosis.
Osteoporosis berkelanjutan berisiko menyebabkan fraktur/patah tulang.
Fraktur yang terjadi lebih banyak terjadi pada area tulang belakang, panggul, pergelangan tangan. Per tahun 2019, angka fraktur meningkat 43,3% pada wanita dan 26,8% pada pria.
Peranan Kalsium pada Tulang
Fungsi Kalsium pada tulang : pembentukan struktur tulang menjadi padat dan kuat melalui proses kalsifikasi/pemadatan tulang.
Kalsium merupakan 99% komposisi dalam tulang (Pengisi Tulang).
Dosis Kalsium harian dewasa : 1300 mg/hari. Dosis Kalsium harian ibu hamil dan menyusui : 1300 mg/hari
Dosis Kalsium harian lansia : 1200 mg/hari.
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Dr. Isa An Nagib, Sp.OT(K)., FICS mengibaratkan tulang sebagai gelas yang berisi air, yang seiring dengan bertambahnya usia, gelas itupun mulai mengalami kebocoran, mulai keluar isi airnya. Kenapa seperti itu? Pada usia 0-30 tahun, tulang mengalami deposisi atau tulang itu lebih banyak pembentukan dibandingkan resorption atau pembongkaran. Namun di atas usia tersebut, secara fisiologis tulang kitapun mengalami degenerasi, terjadi lebih banyak pembongkaran, sehingga isi di dalam gelas berkurang terus.
Kondisi seperti itu apabila terus menerus dibiarkan akan membuat kondisi tulang tidak baik. Tulang jadi rentan patah, bahkan hanya kepeleset saja bisa membuat tulang jadi patah. Keadaan seperti ini tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, akan membuat kualitas hidup seseorang menjadi berkurang. Untuk memperbaikinya tidak hanya biaya, tapi dia harus melewati operasi yang berisiko dan masa pemulihan juga akan memakan waktu lama
“Suplemen atau asupan yang bisa memberikan’ isi’ lagi ke dalam gelas tersebut, sangat diperlukan. Tujuannya, agar gelas yang bocor itu tidak habis airnya. Sebab, apabila air berkurang terus, indeks massa tulang kita juga ikut berkurang, sehingga tulang kita bisa patah, karena kondisinya sudah rapuh dan ringkih,” ujar Dr. Isa yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama di RS Siaga Raya.
Suplemen berfungsi sebagai salah satu filling atau pengisi dari gelas yang sudah bocor tadi, sehingga kondisi kesehatan tulang kita tidak cenderung tergerus terus. Bila kondisinya sudah semakin parah, maka diperlukan treatment lain untuk menyumpal yang bocor tadi, antara lain dengan pengobatan. Hal ini terjadi apabila kondisi tulang mengalami osteopenia atau osteoporosis.
Dr. Isa mengatakan, dosis harian kalsium berbeda jumlahnyaberdasarkan umur. Usia 1-3 tahun hanya membutuhkan 700 mg kalsium per harinya, sedangkan di usia 4-8 tahun akan meningkat menjadi 1.000 mg per hari, dan 1.300 mg per hari pada usia 9-18 tahun. Dosis 1.300 mg per hari ini juga diperlukan pada seorang wanita saat hamil. “Kita tidak bisa memastikan apakah dari makanan, susu, dan sebagainya bisa mendapatkan kalsium dengan kadar sebesar itu,” katanya.
Lebih jauh ia menegaskan bahwa sebenarnya suplemen itu sama seperti makanan, namun dalam bentuk yang berbeda. “Istilahnya, suplemen itu adalah ekstrak dari makanan yang kita konsumsi,” jelas Dr. Isa. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi suplemen tulang, sebagai tambahan.
Namun mengonsumsi kalsium dan vitamin D3 juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. “Bayangkan, pada saat pandemi, kita banyak minum vitamin D3 dengan kandungan kalsium tinggi. Jika kalsium tersebut itu tidak masuk pada tempatnya, misalnya ke usus, itu akan berbahaya. Bahkan, kalsium juga bisa numpuk ke ginjal, kalau tidak ada yang mengarahkan. Bila kalsiumnya banyak ada di pembuluh darah, maka berpotensi membentuk plak yang membuat risiko serangan jantung,” papar Dr. Isa.
Agar konsumsi vitamin D3 dan kalsium bisa pas dan hanya masuk ke tulang, bukan beredar di darah, maka dibutuhkan tambahan Vitamin K2 yang berfungsi mengarahkan dan memastikan kalsium masuk ke tulang.
“Vitamin K2 itu fungsinya mengikat agar kalsium itu tepat sasaran, diletakkan di tulang, bukan di tempat yang lain. Karena kalau kalsium diletakan di pembuluh darah, akan menjadi plak, dan ini berbahaya dan membahayakan jantung. Artinya, kalau kalsium tidak tepat sasaran dan tercecer di berbagai tempat yang bukan semestinya, akibatnya berbahaya. Nah, fungsi vitamin K2 ini adalah mengarahkan dan mengawal kalsium masuk tepat sasaran ke dalam tulang,” papar Dr. Isa.
Selain Vitamin K2, kandungan magnesium juga penting yang berfungsinya sebagai pengontrol, agak mirip dengan vitamin D3. “Magnesium itu fungsinya untuk membantu penyerapan kalsium, sehingga kadar kalsium di dalam tubuh menjadi cukup. Artinya, magnesium itu yang mengoptimalkan penyerapan Kalsium dan K2 yang mengarahkan ke tempatnya. Magnesium 50 mg akan membantu mengoptimalkan penyerapan kalsium ke tulang sehingga mencegah risiko adanya kalsium yang tidak terserap tercecer di pembuluh darah,” jelasnya.
Dr. Isa juga memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan tulang. Kuncinya adalah harus preventif, dalam arti pencegahan yang lebih baik dibandingkan pengobatan. Berikut ini tips dari beliau:
1. Mengkonsumi makanan-makanan dengan kandungan kalsium yang cukup untuk kebutuhan harian.
2. Melakukan aktivitas dan olahraga yang mampu menjaga kepadatan tulang, seperti bersepeda, lari, jalan, dan sebagainya.
3. Hindari aktivitas dan kebiasaan yang mendorong percepatan dari pengeroposan tulang. Contohnya, merokok, minum alkohol rutin, dan sebagainya.
4. Tambahkan suplemen yang mengandung kalsium dan pastikan mengkonsumsi suplemen kalsium yang mengandung Vitamin K2 dan Magnesium sebagai pencegahan. Rutin mengkonsumsi suplemen setiap hari baik dilakukan.
Saat seorang wanita sedang hamil dan menyusui, kebutuhan kalsium meningkat sehingga harus ditambahkan dengan suplemen.
Cek massa tulang secara rutin tiap enam bulan sekali.
Pada kesempatan yang sama, DR. Raphael Aswin Susilowidodo M.Si selaku VP Research and Development SOHO Global Health mengatakan bahwa PT Soho Global Health terus berinovasi untuk dapat memberikan produk-produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, salah satunya lewat kehadiran Imboost Bone ini.
“PT Soho Global Health adalah perusahaan farmasi yang merupakan market leader di kategori suplemen kesehatan dan multivitamin. Kami melihat bahwa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan tulang sudah semakin baik saat ini. Namun sayangnya, masih kurang informasi tentang pentingnya vitamin dan mineral yang dapat membantu penyerapan konsumsi kalsium dosis tinggi dengan lebih baik,” papar DR. Aswin.
“Karena itulah, PT Soho Global Health melihat pentingnya peranan Vitamin D3, Vitamin K2, dan Magnesium untuk membantu penyerapan kalsium lebih optimal ke dalam tulang. Di sinilah awal mula tercetus ide kami untuk mengembangkan dan meluncurkan produk Imboost Bone ini. Jangan sampai niat kita untuk menjaga Kesehatan tulang malah nanti menjadi penambah risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyerapan kalsium yang tidak optimal ke dalam tulang,” jelasnya.
Imboost Bone mempunyai sediaan effervescent, yang menurut DR. Aswin, juga dibuat dengan tujuan agar konsumsi suplemen dibuat lebih mudah dan fun dan tidak berkesan seperti mengkonsumsi obat. Ditambah lagi, Imboost Bone mengandung Vitamin C 500mg yang lebih aman dilambung dengan rasa jeruk yang enak dan menyegarkan ketika diminum.
DR. Aswin juga menambahkan kalau Imboost Bone cukup dikonsumsi satu kali sehari, sehingga sangat praktis. “Jangan khawatir, Imboost Bone ini juga relatif aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, serta orang lanjut usia, karena kelompok ini juga sangat krusial membutuhkan kalsium seperti halnya yang dijelaskan dr. Isa sebelumnya,” papar DR. Aswin. Imboost Bone ini juga tidak mengandung gula, sehingga relatif aman juga untuk dikonsumsi oleh konsumen yang mempunyai penyakit diabetes.
Tips Menjaga Kesehatan Tulang
Konsumsi makanan yang mengandung kalsium, magnesium, vitamin D3 dan
Konsumsi makanan yang mengandung kalsium, magnesium, vitamin D3 dan
K2 setiap hari.
Bila perlu, Optimalkan kebutuhan harian dan daya serap kalsium di tulang, dengan konsumsi suplemen tulang yang mengandung kombinasi Kalsium, Magnesium dan vitamin K2 setiap hari.
Hindari/kurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Lakukan pemeriksaan BMD sejak dini (per 6 bulan sekali), mulai usia 30
tahun baik pria ataupun wanita, atau usia dewasa (30 tahun) yang memiliki
riwayat jatuh/patah tulang, riwayat konsumsi obat kortikosteroid jangka
panjang, riwayat defisiensi vitamin D.
Lakukan olahraga yang melatih kekuatan dan menjaga kepadatan tulang (minimal 3x/seminggu), seperti berjalan kaki, berenang, dan bersepeda. Durasi olahraga 20-60 menit per kali. (Vin)