Palangka Raya, Koranpelita.com
Perubahan Kurikulum sebuah keniscayaan yang tidak berarti membenarkan stigma ganti Menteri ganti Kurikulum. Kurikulum 2013 yang diakses sebagai Kurikulum Satuan Pendidikan tetap menjadi dasar perubahan menuju Kurikulum saat ini atau ditingkat satuan pendidikan disebut Kurikulum Operasional Sekolah.
Kurikulum merdeka berangkat dari kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah , mengakses semua kepentingan dan masa depan peserta didik sehingga perlu perubahan atau penyesuaian lebih lanjut dari kurikulum sebelumnya, beberapa istilah berganti namun sejatinya sama bertujuan untuk lebih mudahnya para peserta didik belajar dan tenaga pendidik melayani pembelajaran yang lebih kontekstual di masanya.
SMA muhammadiyah 1 Palangka Raya sebagai salah satu sekolah penggerak di Kota Palangka Raya pada jenjang SMA terus berbenah untuk mempersiapkan Implementasi Kurikulum merdeka belajar ada tahun pelajaran 2022/2023 dengan melaksanakan In House Training (IHT) selama 56 jam, setelah mengikuti Workshop serupa dengan daring untuk mempersiapkan pemateri-pemateri dari internal sekolah yang tergabung sebagai Komite Pembelajaran.
Hadir membuka acara In House Training, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah H. Ahmad SYaifudi, S.Pd , M.SM. didampi ng Kepala Bidang PSMA Safrudin, M.Pd dan beberapa nara sumber eksternal dari Perguruan Tinggi dan pengawas Pembina. Dalam arahannnya Kepala Dinas berharap , sekolah-sekolah penggerak di Kalimantan Tengah dapat berkiprah lebih banyak, dan menjadi penggerak bagi sekolah sekolah lain disekitarnya maupun dalam kancah jangkauan global.
Dalam acara pembukaan disampaikan Drs. Ahmad Wahyu Cahyono, M.Pd selaku Kepala SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya, kunci sukses untuk semua kegiatan sekolah adalah dukungan dan semangat dari semua guru, siswa dan warga sekolah untuk ingin berubah menuju pembelajaran merdeka dengan menekankan pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik, inovatif dan kreatif mendorong potensi peserta didik untuk berkembang menuju Profil Pelajar Pancasila yang memiliki dimensi sikap dan karakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berahlak mulia, mandiri, bernalar kritis,kreatif, gotong royong dan berkebinekaan global.
Dalam kegiatan ini para guru diajak untuk mendalami esensi Kurikulum Merdeka melewati platform merdeka belajar yang sudak di louching Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi didampingi oleh komite pembelajaran sekolah secara luring.
Peserta In House Training merasa lega dan siap untuk melaksanakan Kurikulum Penggerak setelah mengetahui esensi dan konten belajar merdeka yang mereka dalami disinergikan dengan refleksi Rapor Pendidikan Sekolah menuju sekolah yang unggul berkemajuan salah satu visi misi sekolah, ungkap salah satu peserta.(Sut)