Pekalongan,koranpelita.com
Kedatangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ke lokasi banjir, setidaknya memberikan berkah bagi warga terdampak banjir dan rob. Nur Muzaenah (60) nampak sumringah. Ia begitu antusias menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke tempat pengungsiannya.
Meski sedang susah karena harus mengungsi, namun Muzaenah bersama warga lain nampak bungah dengan kedatangan Ganjar.
Ganjar memang mengunjungi Pekalongan untuk mengecek penanganan banjir rob di daerah itu. Dua lokasi didatangi Ganjar, yakni pengungsian di Masjid Khusnul Khuluq dan pengungsian di gedung PMI Pekalongan.
Di gedung PMI itulah Ganjar bertemu Muzaenah. Tak seperti pengungsi lain, Muzaenah nampak berani ngobrol dengan Ganjar. Ia bercerita tentang banjir rob yang terjadi dan kondisi pengungsi di tempat itu.
“Pengungsian nyaman pak, cuman bosen makan sama tempe dan telur terus. Nanti kolesterol tinggi pak. Pengen makan chiken pak, itu lho ayam goreng yang ditepungi,” kata Muzaenah disambut tepuk tangan para pengungsi lain.
Ganjar hanya tertawa mendengar itu. Ia pun langsung memberikan uang pada anggota PMI untuk dibelikan chicken yang diminta pengungsi. “Yawis nanti dibelikan ya, sama buah mau tidak? Biar sehat makan buah ya,” ucap Ganjar.
Di dua pengungsian itu, Ganjar menghibur pengungsi dengan guyonan khasnya. Ia meminta agar pengungsi sabar karena penanganan banjir rob sedang dilakukan. Saat menjenguk pengungsi di Masjid, Ganjar menemukan ada pengungsi yang sakit akibat jatuh. Ia pun langsung meminta dibawa ke rumah sakit.
“Langsung ditangani mas, dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit. Biar segera pulih,” katanya.
Tanggul Jebol Sudah Ditangani
Ganjar mengatakan, sebenarnya Semarang dan Pekalongan ini mirip. Banjir rob diakibatkan karena adanya tanggul yang jebol.
“Tapi tadi Pak Wali Kota sudah menyampaikan bahwa tanggul jebol sudah tertutup. Sekarang tinggal proses pemompaan. Mungkin yang kita bantu adalah percepatan proses pemompaan agar cepat surut. Kalau kita lihat data dari BMKG sekarang sudah tidak setinggi seperti pada hari Senin,” kata Ganjar.
Sama seperti Semarang, Ganjar juga meminta pemerintah Kota Pekalongan melakukan patroli pada bagian-bagian tanggul yang potensial jebol. Jika ditemukan, maka segera diambil tindakan.
“Hitung-hitungannya kemarin pada saat saya melihat data dari BMKG, itu nanti ada di bulan Juni hingga Juli. Maka kita harus waspada dan mengantisipasi,” tegasnya.
Untuk kondisi pengungsi, Ganjar mengatakan semua dalam kondisi sehat dan bisa dihandle. Logistik masih tercukupi dan bantuan dari masyarakat juga banyak.
“Kondisi pengungsi alhamdullilah sehat-sehat. Makanannya cukup berlimpah. Hanya saja tadi ada ibu-ibu karena ini mengungsinya di masjid jadi agak licin tadi kepleset. Sudah dibereskan oleh kawan-kawan BPBD, SAR, itu ada dokternya langsung datang cepat juga sehingga penanganan responsifnya jalan,” pungkasnya.(sup)