Sleman, Koranpelita.com
TMMD Reguler ke-113 yang digelar di wilayah Korem 072/Pamungkas yang dilaksanakan di Kodim 0732/Sleman yaitu di Dusun Karangasem, Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, diharapkan bisa selesai sesuai perencanaan yang dilakukan.
Oleh karena itu, hajatan yang menggambarkan kebersamaan antara TNI/Polri, Pemerintah daerah bersama rakyat ini, secara resmi dimulai dengan upacara pembukaan di Pendopo Taman Pandowoharjo, Kapanewon Sleman. Dibuka oleh H. Sukamto S.H., M.H (Kabiro Bermas Prov DIY) dengan memukul Gong dan penandatanganan Naskah oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa S.E serta Dandim 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana S.H.,M.,Han, beberapa waktu lalu.
Program TMMD merupakan program terpadu yang dilakukan oleh seluruh personel Tentara Nasional Indonesia dari semua matra kesatuan dalam rangka membantu Pemerintah dalam akselerasi pembangunan ekonomi masyarakat baik fisik maupun nonfisik, pengembangan wilayah teritorial dan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan di daerah Pedesaan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
” Tujuan utama dibentuk dan diselenggarakannya program TMMD adalah untuk mensejahterakan masyarakat dan dalam rangka membangun kemanunggalan atau keterpaduan,” ungkap Komandan Kodim 0732/Sleman Letak Inf Arief Wicaksana SH,M.Han ketika Rapat Pembangunan Masjid Nurul Iman di tahap perencanaan TMMD.
“Bagaimana bapak bapak ?” tanya Dandim 0732/Sleman.
“Kami ingin Masjid dibangun baru, bukan direhab” tegas salah satu peserta rapat.
“Jika dibangun baru, biayanya bertambah banyak dan waktunya resminya kan hanya tiga puluh hari, maka dibutuhkan waktu ekstra pengerjaannya, kita harus mendapatkan tambahan dana dan kerja keras” jawab Dandim.
Sementara Pak Dukuh mewakili masyarakat Dusun Karangasem, Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman. ” Kami siap mendukung pembangunan masjid dengan bergotong royong dan bila perlu masyarakat siap bekerja 24 jam dan untuk kendala dana, warga kami siap patungan mengumpulkan dana untuk pembangunan Masjid Nurul Iman” kata Pak Dukuh.
“Bagaimana bapak bapak ? setujuu?” tegas Pak Dukuh. “Setuju” serempak masyarakat menjawab.
Dandim tersenyum puas, sambil berkata lirih “Masjid Bandung Bondowoso ini”. Dimana hal tersebut seperti diibaratkan dalam cerita Bandung Bondowoso yang menceritakan membangun sebuah Candi dengan singkat dan diluar nalar.
” Dari tekad yang kuat tersebut, dalam waktu singkat dana terkumpul sejumlah 150 juta rupiah ditambah dari dana pagu awal TMMD, maka terwujudlah pembangunan Masjid Nurul Iman yang baru hingga menjadi dua lantai. Bahkan masyarakat siap bekerja dari pagi hingga pukul 24.00 setiap harinya,” katanya.
Dijelaskan Dandim, Program TMMD merupakan program terpadu yang dilakukan oleh seluruh personel Tentara Nasional Indonesia, dari semua matra kesatuan dalam rangka membantu Pemerintah dalam akselerasi pembangunan ekonomi masyarakat baik fisik maupun nonfisik, pengembangan wilayah teritorial dan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan di daerah Pedesaan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
” Setelah melalui proses panjang berdasarkan skala prioritas, diteliti, dan dipadukan dengan program Pemerintah Daerah, maka diputuskan untuk sasaran fisik meliputi corblok jalan sepanjang 1060 m, lebar 3 m dan tebal 15 cm.”
Disamping itu, juga dilakukan pembuatan talud sepanjang 1060 m, lebar 20 cm serta tinggi 1 m. Tidak hanya itu bahkan Satgas TMMD juga membangun Masjid Nurul Iman, rehab 6 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta pembuatan Pos Kamling.
” Tidak hanya itu sasaran nonfisik yang sudah diagendakan mulai 11 Mei hingga 9 Juni 2022, meliputi berbagai penyuluhan, yakni penyuluhan bela negara, pencegahan kejahatan anak di jalan, Keluarga Berencana (KB), pendampingan pemeriksaan mata dan sunatan massal, pelayanan Posyandu, sosialisasi dan penyuluhan bahaya radikalisme dan terorisme, penyuluhan rehabilitasi pengguna Narkoba, penyuluhan pencegahan kejahatan jalanan, penyuluhan ketahanan pangan dan usaha tani, donor darah, pelayanan bantuan RTLH dan Baksos, pelayanan pemeriksaan mata dan operasi katarak sebanyak 200 orang.”
Warga Masyarakat Penuh Antusias
Meski demikian, lanjut Dandim, kegiatan ini menjadi kabar gembira sekaligus membuat warga masyarakat setempat penuh antusias. Betapa tidak, setibanya Satgas TMMD di desa tersebut warga baik itu bapak–bapak, Ibu–ibu bahkan anak- anak berinisiatif berjajar dipinggir jalan dengan bertepuk tangan menyambut kedatangan Satgas TMMD Regular yang akan membangun desa Pandowoharjo Sleman.
“Ini merupakan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat atas kedatangan anggota Satgas TMMD ke Desa kami, seperti mimpi disiang bolong, sungguh kami berterima kasih kepada Bapak-Bapak TNI dan instansi terkait yang peduli terhadap kondisi wilayah kami,”ucap Kepala Dusun Karangasem Bapak Suwardiyono saat dikonfirmasi.
Wakapendam IV/Diponegoro, Muchlis Gadim, pada saat melaksanakan kunjungan ke wilayah TMMD Kodim 0732/Sleman, terlihat warga sangat bersemangat dalam bergotong royong mengecor jalan guna mempercepat penyelesaiannya.
“Pak leren sek (istirahat dulu) pak,” ucap Wakapendam.
“Nggih (iya) pak tentara,” jawab salah satu warga.
“Waktunya istirahat ini pak, nanti dilanjut lagi lagian ini cuacanya panas terik” lanjut Wakapendam.
“ Matur nuwun (Terimakasih) pak tentara. Nanggung kalau mau berhenti, nanti kalau kebanyakan istirahat malah jadi jalannya tidak selesai selesai pak. Mengke mboten rampung (Nanti tidak selesai) kalau jalannya cepat selesai, kan bisa cepat digunakan.”
“Jalan ini sudah kami impikan dari sejak lama pak dan berkat bapak bapak tentara sekalian impian kami terwujud. Jalan ini juga nantinya pasti sangat membantu kami untuk akses ke kota, karena sebelumnya jika mau menjual hasil panen kami sangat kesulitan karena jalannya jelek dan sebelumnya jika mau ke kota menggunakan jalan bagus, kami harus menempuh jarak yang lebih jauh,” ungkap warga lainnya.
Sama halnya dengan pembangunan jalan, Bpk. Tukiran yang kesehariannya bekerja sebagai petani tak mampu membendung air mata saat mengetahui rumahnya terpilih menjadi salah satu sasaran fisik RTLH TMMD Reguler ke-113 wilayah Kodim 0732/Sleman.
Tetesan air mata haru yang jatuh di pipi lansia 73 tahun tersebut pada saat Danramil 05/Sleman Kapten Arm Wahyu Kuncoro berkunjung kerumahnya. Sembari memeluk Danramil, beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas doa dan harapan yang selama ini dipanjatkan, hingga akhirnya melalui TNI semuanya dapat terwujud.
“Terimakasih Tuhan, atas segala nikmat karunia-Mu. Terimakasih telah mengabulkan doa dan harapan kami, kami sekeluarga sangat senang sekali dan semoga harapan kami yang telah terwujud melalui bapak bapak TNI ini dapat menjadi amal baik bagi bapak bapak TNI sekalian dibalas oleh Tuhan YME,” ungkap Tukiran sambil mengusap air mata.
Tidak hanya itu, cerita berbeda juga datang dari Bp. Suwardiyo yang rumahnya dijadikan sebagai dapur Satgas TMMD. Menariknya jika biasanya yang ada di dapur hanya ada ibu ibu PKK Karangasem dibantu oleh beberapa anggota Satgas TMMD, tetapi pada hari Selasa (17/05) Dandim 0732/Sleman juga turut hadir membantu memasak sehingga membuat masyarakat yang ada di lokasi tersebut menjadi lebih bersemangat dan sangat senang, pasalnya tidak hanya unsur bawahan saja yang bekerja, melainkan pimpinan Satgas TMMD juga turut ambil bagian demi kesuksesan TMMD.
Menanggapi perihal tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X melalui Kabiro Bermas Prov DIY H. Sukamto S.H., M.H bertempat di Pendopo Taman Berdowoharjo Kabupaten Sleman Yogyakarta menyambut baik program ini.
“Atas nama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Saya mengucapkan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kepada Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono, S.I.P., M.Si., dan Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana S.H.,M.,Han beserta seluruh jajarannya, atas keterpanggilan tanggung jawab dalam melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa yang dilaksanakan di Kabupaten Sleman Yogyakarta,” ujarnya.
Bahkan sebagai bentuk dukungan dan memberikan semangat para anggota Satgas TMMD regular ke 113 Tahun 2022 Kodim 0732/Sleman, warga juga memasang spanduk di pintu masuk dusun Karangasem. Spanduk tersebut bertuliskan slogan “Holobis-Kuntul Baris” yang bermakna mengajak masyarakat untuk bahu-membahu saling membantu sehingga terwujud Indonesia Maju.
Salah satu Warga Karangasem, Sukarmin (51) mengungkapkan, pemasangan spanduk ini sengaja dibuat sebagai penyemangat anggota Satgas TMMD yang telah membantu membangun di desanya.
“Spanduk itu dipasang atas inisiatif warga pak, sebagai bentuk penyemangat ucapan terima kasih kepada TNI/Polri dan Pemerintah daerah yang telah membangun di desa kami” ungkapnya.
Program Akselerasi Pembangunan Pedesaan
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto mengungkapkan, bahwa program ini berupa akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.
” TMMD merupakan metode merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan kebangsaan. Selain sebagai pembangunan dan pemberdayaan wilayah, TMMD juga berperan sebagai upaya untuk meningkatkan interaksi, kontribusi dan kebersamaan dengan semua komponen bangsa,” ungkapnya.
Melalui program TMMD ini, lanjutnya, seluruh elemen masyarakat bersatu menggelorakan semangat untuk selalu siap berjuang secara kolektif. Bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengimplementasikan dalam wujud pembangunan baik secara fisik maupun non fisik” ungkapnya.
Salah satu daerah yang mengalami permasalahan dengan pembangunan adalah Dusun Karangasem, Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman. Bentuk dari permasalahan ini, berupa tidak terjangkaunya pembangunan infrastruktur jalan. Jalan tersebut merupakan jalan strategis untuk usaha tani mengangkut hasil pertanian. Jalan ini juga menjadi satu-satunya penghubung antara Dusun Berayut dan Dusun Karangasem. Sehingga berdampak minimnya aktivitas perekonomian yang berakibat tersendatnya pemasaran hasil pertanian lokal ke luar daerah sehingga produktivitas dan kesejahteraan masyarakat kurang optimal.
” Program TMMD pada dasarnya bersifat take and give. Di dalam proses pembangunan Satgas TMMD regular ke-113 Tahun 2022 Kodim 0732/Sleman melakukan berbagai proses pendekatan sebagai upaya edukatif untuk merubah pemahaman serta perilaku masyarakat agar tercipta sebuah sinergi,” katanya.
Menurutnya, kegiatan pembelajaran yang dilakukan ini sebagai bentuk upaya penyadaran bersama akan pentingnya partisipasi untuk mencapai kemajuan yang diharapkan. Disatu sisi pihak Satgas TMMD regular ke-113 Tahun 2022 Kodim 0732/Sleman memberikan wawasan mengenai kedisiplinan, gotong royong, kerja sama dan partisipasi, di sisi lain masyarakat juga memberikan wawasan dan pengalamannya mengenai kehidupan sosial kemasyarakatan dan kebudayaan serta potensi lokal setempat.
” Kegiatan TMMD bukan hanya untuk membangun infrastruktur saja, melainkan sebagai bentuk wujud sinergitas TNI, Polri dan aparat terkait lainnya dengan masyarakat guna mewujudkan pemerataan,” paparnya.
Sementara sinergitas ini, terlihat dari guyubnya personel Polsek Sleman bersama Satgas TMMD Reguler Ke-113 Tahun 2022 Kodim 0732/Sleman yang aktif bersama bekerja dan bergotong-royong mengerjakan sasaran fisik TMMD. Hal lain dari kegiatan ini yaitu untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi yang ada.
“Harapannya dengan pelaksanaan TMMD Reguler ke-113 TA 2022, dapat menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi serta menjadi sarana edukasi bagi seluruh komponen bangsa sehingga dapat mendorong untuk peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan” ungkap Kapendam IV/Dip. (sup)