Banjarmasin, Koranpelita.com
Menggambarkan rasa kecintaan terhadap ulamanya, ribuan jemaah dari berbagai penjuru daerah hadir dalam Peringatan Haul Akbar ke-216 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (12/5/2022) pagi.
Tak hanya dari Kota Banjarmasin, jemaah yang hadir juga dari Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Barito Kuala saja, hingga dari Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong serta provinsi tetangga dan lainya.
Suasana khidmat pun makin terasa menyelimuti saat rangkaian prosesi haul ulama besar banua (daerah) yang punya peran besar dalam penyebarluasan syiar Islam di Bumi Kalimantan semasa dulu hingga kini.
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor yang duduk membaur diapit para ulama yang hadir, nampak khusyuk mengikuti rangkaian demi rangkaian prosesi haul Datuk Kalampaiyan dari awal hingga akhir.
Sederet ulama masyhur di Kalimantan yang berkumpul memperingati Haul Datuk Kalampayan ini nampak, KH Muhammad Wildan Salman, Muhammad Hatim Salman, Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, KH Muaz Hamid, KH Hasanuddin Badruddin, KH Mukri Yunus, Guru H Muhammad Syarie serta tokoh masyarakat, dan para santri.
“Alhamdulillah, kita panjatkan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kita berkumpul bersama para dengan para habaib, ulama dan ribuan jemaah dalam mengenang Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang berperan besar dalam sejarah perkembangan Islam di Kalimantan,” ucap gubernur.
Gurbernur yang akrab disapa Paman Birin itu berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, termasuk haul untuk ulama KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau Abah Guru Sekumpul dan lainnya.
Dia juga berharap, usulan gelar Pahlawan Nasional kepada Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjari dikabulkan Pemerintah Pusat.
Rangkaian prosesi haul, yaitu syair-syair salawat kepada Nabi Muhammad SAW dipimpin Guru H Sa’aduddin Salman. Dilanjutkan zikir yang diikuti santri Madrasah Darussalam Tanfidz dan Ilmu Al Qur’an di Martapura, kemudian pembacaan ayat Alquran oleh Muhammad Abduh.
Pembacaan manakib atau sejarah Datuk Kalampayan disampaikan KH Muhammad Wildan Salman yang menyebutkan, tujuan mendengarkan manakib antara lain untuk menjadi contoh (ittiba) dan mengambil pelajaran dari perilaku tokoh yang bersangkutan.
Dijelaskan, Datu Kalampayan yang lahir pada 17 Maret 1710 ini merupakan ulama besar dunia bidang fiqih bermazhab Syafi’i, berasal dari kota Martapura Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel.
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari masuk lingkungan istana Banjar pada usia 7-8 tahun.
Muhammad Arsyad tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia, ramah, penurut, dan hormat kepada yang lebih tua. Seluruh penghuni istana menyayanginya dengan kasih sayang. Sultan sangat memperhatikan pendidikan Muhammad Arsyad, karena sultan mengharapkan Muhammad Arsyad kelak menjadi pemimpin yang alim.
Dalam Manakib Datu Kelampayan menjelaskan kiprah dan sumbangsih ulama yang saat ini diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, termasuk terbentuknya lembaga peradilan (yudikatif) di kalangan istana saat itu.
Prosesi haul ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa yang juga dipimpin KH Wildan Salman.
Seperti diketahui, lazimnya Haul Datu Kelampayan diperingati masyarakat Kalsel tiap tahun dan berlangsung di berbagai lokasi, terutama di Desa Dalam Pagar, Kota Martapura, Kabupaten Banjar tempat Ulama Besar ini bermukim semasa kecil.
Namun pada tahun ini, Pemprov Kalsel menginisiasi dan berkenan menggelar haul secara besar-besaran di Kota Banjarmasin.
Kegiatan penyelanggaraan haul, panitia menyediakan posko pelayanan vaksin Covid-19 dengan menyertakan puluhan tenaga medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel. Selain itu, jamaah haul tetap diwajibkan menggunakan masker selama acara berlangsung.
Jemaah haul yang hadir pun disuguhi makanan dan minuman yang disediakan sejumlah SKPD Pemprov Kalsel dan pihak lain yang berpartisipasi menyediakan konsumsi jamaah haul. Puluhan ribu paket makanan untuk jamuan peringatan haul diberikan gratis kepada jamaah yang memadati kawasan rumah dinas gubernur, Mahligai Pancasila, Jalan Sudirman dan kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.(pik)