Moment Lebaran Diharapkan Mampu Merecovery Ekonomi Pasca Pandemi

Semarang,koranpelita.com

Pandemi Covid-19 yang berjalan selama dua tahun ini, secara tidak langsung dampaknya meluluhlantahkan sendi- sendi perekonomian di negara kita. Oleh karena itu, semua sektor usaha terdampak dan banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar karena tidak mampu bertahan.

Untuk membangkitkan tumbuhnya perekonomian dibutuhkan strategi yang jitu, kreatifitas, dukungan anggaran dan sinergitas semua pihak untuk merecovery perekonomian.

Hal tersebut terungkap dalam Diskusi Media bertajuk “Recovery Ekonomi Jawa Tengah Paska Pandemi Covid-19” yang digelar Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT), Kamis (28/4/2022).

Kegiatan hasil kerja bareng Sekretaris DPRD Provinsi Jateng dan Bank Jateng ini menghadirkan para pakar dibidangnya, baik dari sisi ekonom, akademisi maupun legislatif.

Ketua Komisi C DPRD Jateng, Bambang Hariyanto, menjelaskan, pandemi Covid-19 dua tahun terakhir berdampak terhadap ekonomi yang luar biasa, sehingga mengakibatkan naiknya angka kemiskinan khususnya di Jawa Tengah.

“Untuk bisa merecovery ekonomi, dari sisi legislatif kita mendorong eksekutif untuk memperioritaskan dukungan politik angggaran dalam rangka meminimalisir kemiskinan,” ujar Bambang Hariyanto.

Lebih jauh Bambang Hariyanto menegaskan, pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk menyusun anggaran dalam rangka pemulihan ekonomi.

“Kami akan terus dorong pemerintah untuk sama-sama menyusun anggaran, yang mendukung pemulihan ekonomi,” tambahnya.

Senada dengan Bambang Hariyanto, Didik Soekmono dari Kadin Jawa Tengah memberikan apresiasi langkah pemerintah yang membolehkan mudik pada lebaran 1443 H.

“Menurut saya ini tidak sekedar membolehkan mudik, tetapi juga memberikan kepastian tumbuhnya ekonomi. Karena moment lebaran ini akan terjadi perputaran ekonomi, yang luar biasa dan saya yakin moment lebaran ini sebagai salah satu sarana recovery ekonomi,” ujar Didik Soekmono.

Recovery Perlu Formula dan Inovasi

Meski demikian lanjut Didik, dalam rangka recovery ekonomi butuh penerapan formula-formula dan inovasi, sehingga ekonomi akan tumbuh dan berkembang.

“Dan yang terpenting lagi, implementasi regulasi berjalan dengan baik,” tambahnya.

Seiring diperbolehkannya mudik ke kampung, tambahnya, diharapkan sektor perhotelan bisa menangkap peluang karena banyaknya wisatawan.

“UMKM juga harus bisa memanfaatkan moment lebaran karena peredaran uang dari kota ke desa, sangat besar dan kita juga dorong minimalisir import dan tingkatkan nilai ekspor,” tandasnya.

Dari sisi akademisi, Judi Budiman, ekonom dari Unissula mengatakan, sejak awal pandemi, recovery ekonomi telah dilakukan pemerintah, berupa keringanan pajak, pemberian bantuan sembako dan lain-lain.

“Sektor usaha memang yang paling telak terkena dampaknya, maka dibutuhkan intervensi pemerintah dalam dunia usaha,” ujar Judi.

Dalam recovery ekonomi lanjut Judi, dibutuhkan kreatifitas ekonomi daerah dengan mengoptimalkan peran investor, CSR, politik anggaran untuk meningkatkan kemampuan ekonomi.

“Menurut saya, pemulihan ekonomi pasca pandemi ini akan berjalan dengan lancar. Karena sebelum pandemi, pemerintah telah menyiapkan infra strukturnya sehingga distribusinya semakin lancar dan baik,” ujarnya.

Recovery ekonomi akan berjalan dengan maksimal lanjut Judi, harus ada gerakan nyata optimalisasi produk dalam negeri secara masif. Oleh karena itu, produk dari UMKM harus bisa terjual dengan lancar. (sup)

About suparman

Check Also

Mendag Busan Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang Senilai Rp1,7 miliar

Bekasi, Koranpelita. com Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca