Semarang,koranpelita.com
DPD Partai Golkar Jateng melakukan kegiatan buka bersama dengan yatim piatu dan pembagian sembako bersama ormas pendukung dan organisasi sayap serta Al Hidayah.
“Dalam kegiatan ini ada pembagian sembako 700 bungkus untuk Temanggung dan masing masing ormas sebanyak 100 bungkus. Semoga bantuan ini memberikan berkah dalam bulan ramadhan kali ini,” ujar Ketua panitia Drs Yusuf Hidayat dalam acara tersebut di gedung DPD Golkar Jateng, Senin ( 25/4/2022).
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Jateng Yuliatmono mengatakan, dalam bulan puasa ini adalah menjalankan rukun Islam dan wajib dilakukan. Begitu juga Ibadah haji juga harus dilakukan baginyang sudah mampu sehingga dilihat orang lain.
” Jadi dalam bulan puasa ini juga harus dilakukan dan doa orang puasa pasti diterima oleh Allah SWT,” kata Bupati Karanganyar ini.
Dia menjelaskan, dalam Al-Qur’an disebutkan Hai orang yang beriman jauhilah prasangka prasangka buruk yang dilakukan. Seperti yang pernah dilakukan selama belum menjadi bupati. Namun tetap menerapkan bagaimana masyarakat bisa berpikir positif, maka dari itu berpartai merupakan bagian dari ibadah.
” Dengan berpartai bisa menghasilkan apa yang diinginkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Meski begitu, lanjutnya, dalam pencalegan itu seorang caleg harus bisa bersuara ditengah masyarakat dan bagi yang dapat suara dan tidak terpilih uangnya bisa dikembalikan.
” Caleg Golkar bakal tidak terkenal dan tidak menjual diri tidak akan dipilih oleh masyarakat. Oleh karena itu, harus doa secara sungguh sungguh sehingga bisa terpilih,” pintanya.
Lebih jauh diungkaokan, bahwa Pemilu tidak ada wacana mundur tapi tetap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditebtukan KPU yaitu 24 Oktober 2024.
” Dalam pemilu itu mudah mudahan sudah ada presiden baru. Semoga Erlangga Hartarto menjadi presiden, karena beliau bekerja betul membantu presiden secara serius sehingga bisa mengatasi pandemi,” ujarnya.
Dengan adanya Presiden terpilih dan gubernur terpilih, tambah Yuliatmono, bisa bekerja sama dan pemerintah stabil kedepan dan jika Hartarto menjadi presiden secara filosofi, diharapkab bisa berjalan serentak. Meski hal in akan terjadi 2024, sehingga pertarungan sangat kencang dan penuh dinamika.
“Dalam pertarungan politik yang harus kita jual adalah otak. Oleh karena itu, jangan sampai menghambur hamburkan biaya. Namun modalitas juga perlu dibutuhkan dalam rangka publisitas dan pencitraan,” paparnya.(sup)