Jakarta,Koranpelita.com
Azerbaijan merupakan negara yang terletak di kawasan Caucasus, dimana penduduknya 95% adalah umat muslim. Sama seperti negara-negara lain yang menyambut suka cita bulan Ramadhan, di Azerbaijan pun masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Lantas, seperti apa umat muslim di Azerbaijan merayakan bulan Ramadhan? Berikut informasinya!
Annisa Khasya Fadilah, Anggota ASEAN Youth Organisation mengatakan, tahun ini, umat muslim di Azerbaijan mulai merayakan Ramadhan pada tanggal 2 April 2022.
Sama halnya seperti di Indonesia, sejak puasa hari pertama di Azerbaijan, antusiasme masyarakat terlihat dari nuansa yang terlihat di berbagai penjuru kota.
“Dalam menyambut bulan Ramadhan, masyarakat Azerbaijan menyelenggarakan lomba pacuan kuda, sebagai salah satu bentuk rasa untuk menunjukkan kebahagiaan mereka. Selain itu, mereka juga mendekorasi jalanan dengan berbagai atribut Ramadhan, serta masyarakat saling bertukar ucapan selamat terkait datangnya bulan suci,” ujarnya di Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Selama Ramadhan, stasiun TV di Azerbaijan banyak menayangkan program keagamaan untuk meningkatkan kesadaran tentang sholat, puasa, dan zakat.
Annisa mengatakan, kegiatan keagamaan juga banyak dilakukan di masjid-masjid di Azerbaijan. Biasanya, terdapat kegiatan siraman rohani dan juga pembacaan ayat suci Al – Quran secara bersama-sama. Di beberapa masjid juga bisa ditemukan adanya kegiatan buka puasa bersama. Tentu, antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi.
Usai berbuka puasa, masyarakat muslim di Azerbaijan juga melakukan sholat taraweh di masjid. Para Imam menyampaikan pesan – pesan keagamaan melalui khotbahnya dalam rangkaian pelaksanaan sholat taraweh tersebut. Tidak hanya itu, kegiatan amal juga banyak dilakukan di masjid saat bulan Ramadhan.
Selama Ramadhan, masyarakat Azerbaijan juga melakukan kegiatan tukar hadiah dengan para tetangga dan menawarkan makanan kepada masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan. Masyarakat Azerbaijan dikenal dengan kedemawarnanannya, karena selalu menyiapkan hidangan tambahan untuk berbuka puasa apabila sewaktu – waktu terdapat tamu yang datang berkunjung.
“Saat waktu berbuka puasa, mereka berkumpul bersama keluarga ataupun saudara untuk menyantap makanan buka puasa secara bersama – sama. Sambil menunggu waktu berbuka, biasanya mereka membaca ayat suci Al – Quran bersama- sama. Ketika berbuka, terdapat beberapa makanan khas yang biasa disajikan, namun kebanyakan mereka berbuka dengan memakan kurma dan meminum susu. Terdapat juga beberapa jenis sup yang biasanya banyak disajikan seperti dolma, plov, dan qovurma,” katanya.
Dolma kata Annisa, merupakan makanan yang terdiri dari daging domba cincang dicampur dengan nasi dan dibumbui dengan mint, adas, dan kayu manis, dan dibungkus dengan daun anggur atau daun kubis. Sedangkan plov merupakan hidangan nasi yang disajikan dengan daging domba atau sapi, bawang, dan wortel. Sementara Qovurma adalah hidangan yang dimasak dari beberapa varietas, yang terdiri dari daging dan buah, rempah – rempah, atau sayuran.
Saat Ramadhan, umat muslim di Azerbaijan juga banyak menjalin silaturahmi dengan kerabat dan rekan – rekannya. Terutama untuk kaum muda, mereka akan mengunjungi kerabatnya yang lebih tua.
Saat berkunjung, mereka biasanya membawa makanan khas Azerbaijan sebagai buah tangan ataupun sebagai santapan bersama saat berbuka puasa, misalnya kurma, manisan, pilaf. Pilaf merupakan hidangan dari beras yang ditumis bersama rempah-rempah di dalam minyak (mentega) hingga kekuningan dan ditanak dengan air kaldu.
Untuk itulah, Ramadhan juga merupakan waktu yang dinanti-nantikan oleh masyarakat, karena bisa menjadi waktu untuk berkumpul bersama dengan orang-orang terdekat.
Perayaan Idul Fitri
Perayaan Ramadhan yang juga dinanti-nantikan masyarakat Azerbaijan adalah hari raya Idul Fitri. Semua umat muslim di Azerbaijan merayakan dengan penuh suka cita. Masyarakat berbondong-bondong datang ke masjid untuk melakukan sholat Idul Fitri .
Usai melakukan sholat Idul Fitri, masyarakat saling bersilaturahmi satu sama lain. Berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara sambil bertukar hadiah dan juga mencicipi hidangan khas Azerbaijan.
Usai berkumpul bersama keluarga, mereka saling mengunjungi teman dan kerabat lainnya. Dalam tradisi di Azerbaijan, biasanya anak-anak muda mengunjungi yang lebih tua.
Sama halnya seperti di Indonesia, masyarakat di Azerbaijan juga mengenakan pakaian yang indah dan berwarna warni dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Anak-anak juga diajak ke taman bermain dan tempat hiburan.
Pada perayaan hari bahagia tersebut, masyarakat juga melakukan pembayaran zakat.
“Untuk itulah, hari ini juga merupakan hari yang sangat dinanti-nanti bagi masyarakat yang kurang mampu. Karena pada hari inilah, kalangan mampu di Azerbaijan akan memberikan banyak zakat, infaq, sedeqah kepada fakir miskin. Masyarakat di Azerbaijan biasanya merayakan hari raya Idul Fitri dua atau tiga hari mengikuti jadwal yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Itulah gambaran tentang bagaimana muslim di Azerbaijan merayakan Ramadhan. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, nuansa Ramadhan di Azerbaijan pun selalu penuh dengan suka cita dan antusiasme yang tinggi oleh para warganya. (Vin)