Jakarta, koranpelita.com
Salah satu materi latihan yang disajikan pada latihan praktek Komando Siswa Diktaifib Angkatan XLVIII adalah pelaksanaan Combat SAR atau SAR Tempur yang domainnya untuk melatih dan memberikan gambaran kepada para siswa dalam upaya pencarian dan penyelamatan personil/awak pesawat tempur yang melakukan Eject karena pesawatnya tertembak jatuh oleh musuh di medan pertempuran di daerah Purwosari, Pesanggaran, Banyuwangi, Minggu (03/04/2022).
Dalam latihan yang didampingi langsung oleh Kapten Mar Suyono T.J.Lumbantoruan, melibatkan 1 unsur bantu latihan yaitu 1 unit Helikopter Jenis Bell dari Squadron 400 Puspenerbal yang digunakan untuk pencarian korban, sekaligus mengevakuasinya dari daerah musuh ke daerah aman. Pentingnya upaya pencarian dan penyelamatan korban ini karena seorang pilot pesawat tempur merupakan asset yang sangat berharga bagi pihak musuh untuk mendapatkan berbagai informasi penting, sekaligus sebagai tawanan perang yang bernilai tinggi.
Komandan Sekolah Khusus Marinir (Dansesusmar) Letkol Marinir Mintarjo S.H. M.Tr. Opsla selaku perwira pelaksana praktek (palaklattek) dalam penjelasannya menyampaikan bahwa dalam pelaksanaannya, latihan Combat SAR ini diskenariokan bahwa, pesawat tempur milik TNI AL tertembak jatuh oleh musuh di medan pertempuran namun sang pilot berhasil menyelamatkan dirinya dengan melakukan eject dari pesawat.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa dari info intelijen dan berbagai informasi yang diterima, koordinat keberadaan sang penerbang telah didapatkan. Upaya pencarian dan penyelamatanpun dilakukan menggunakan pesawat Heli Bell dengan membawa sejumlah siswa Diktaifib. Setelah tiba di lokasi keberadaan korban, satu tim siswa Diktaifib Angk. XLVIII langsung mengamankan lokasi sekaligus melakukan evakuasi korban dengan cepat via media udara dengan metode mobile udara (Mobud).
Masih dalam kesempatan yang sama, Dansesusma menambahkan bahwa “Korbanpun langsung diterbangkan ke daerah aman untuk mendapatkan pertolongan medis selanjutnya, karena saat melaksanakan eject, korban mengalami patah tulang pada bagian kakinya dan sejumlah luka lainnya. Sebelum mendarat di lokasi aman yang diskenariokan berlokasi di main base PLP Mar Lampon, sejumlah unsur yang terlibat pada latihan Combat SAR ini telah siap sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, baik dalam hal pengamanan, penanganan korban oleh tim kesehatan maupun oleh unsur satuan Intelijen dan unsur satuan lainnya.”
“Latihan SAR tempur ini bertujuan untuk melatih kesiap-siagaan semua siswa sehingga dapat diaplikasikan saat bertugas di medan operasi di masa yang akan datang dan juga sejalan dengan dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan profesional serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman,” pungkasnya.(ay)