Banjarmasin, Koranpelita.com
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr.H.Karli Hanafi Kalianda, SH, MH kembali mensosialisasikan pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Sosialisasi Bertema “Peran Bhinneka Tunggal Ika dalam Peningkatan Persatuan dan Kesatuan Bangsa”
digelar di Desa Jambu, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala (Batola) provinsi setempat, Sabtu (19/3/2022).
Sebelum menguraikan tentang peran Bhinneka Tunggal Ika, Ketua Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel ini terlebih dulu menjelaskan tentang Empat Pilar Kebangsaan sebagai kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.
“Konsep empat pilar kebangsaan itu terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Binneka Tunggal Ika,” ungkap Karli.
Khusus tentang Bhinneka Tunggal Ika sebagai tema sosialisasi kali ini, menurut Karli, peran semboyan Bhinneja Tunggal Ika dalam meningkatkan Persatuan dan Kesatuan bangsa, diantaranya menjaga kesatuan negara Indonesia yang menunjukkan kalau Indonesia adalah satu meski terdiri dari berbagai suku, budaya, ras, dan agama, karenanya persatuan adalah hal penting untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa.
Kemudian membangun kehidupan nasional, diharapkan bias mengatur kehidupan setiap warga negara sehin karakter kekgga tercipta situasi yang damai, aman, tenteram dan terhindar dari perpecahan.
Selain itu juga mendorong adanya persatuan, diharapkan bisa mendorong adanya persatuan antar masyarakat Indonesia. Karena masyarakat Indonesia terdiri dari masyarakat yang majemuk, berbeda suku, ras dan agama.
“Dengan saling menghormati, menghargai dan punya rasa peduli yang tingi,” ujar Karli.
Pada kesempatan itu Staf Ahlil DPRD Provinsi Kalsel, H.Puar Junaidi, S.Sos, SH.MH yang bertindak selaku nara sumber antara lain menjelaskan bahwa empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
Menurut Puar, empat pilar tersebut tidak memiliki kedudukan sederajat, setaip pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
“Empat pilar kebangsaan tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Kegiatan sosialisasi dihadiri Kepala Desa Jambu Kasransyah serta diikuti tidak kurang dari 50 orang tokoph masyarakat dan warga setempat. (pik)