Semarang,koranpelita.com
Guna merayakan HUT ke-5, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Tengah akan menggelar webinar terarah bertajuk “Tantangan Media Siber di Masa Kini dan Mendatang,’’ Senin (21/3/2022) besok mulai pukul 09.25 WIB hingga selesai.
Peserta webinar akan diikuti sebanyak 10 anggota SMSI Jateng di lokasi acara yaitu Gedung Pers Jateng, Jalan Tri Lomba Juang No 10 Semarang,dan 100 anggota SMSI se-Indonesia yang mengakses acara secara daring. Empat narasumber dari ragam latar belakang yaitu tokoh pers, akademisi dan pakar digital dihadirkan dalam webinar guna memberikan pandangan, inspirasi dan solusi terhadap tantangan yang dihadapi media siber.
Menurut Ketua SMSI Jateng Agus Toto Widyatmoko, webinar diselenggarakan bertolak dari makin membanjirnya media digital dan produk media yang mudah diakses oleh masyarakat. Media siber tak ubahnya ibarat cendawan di musim penghujan, mudah tumbuh dari waktu ke waktu.
Namun sayangnya, tandas Toto, sebagian informasi yang dilansir media siber acapkali menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Konten-konten media digital meluncur deras tanpa filter kebenaran, cek dan ricek, serta keberimbangan sehingga berpotensi menyulut dampak negatif. Alih-alih menambah wawasan, perang wacana justru membingungkan khalayak, bahkan memicu perseteruan.
”Maka melalui webinar, kami hadir untuk menyatukan visi bagaimana seharusnya awak media mengambil posisi menyikapi perkembangan zaman. Bersama kita akan berdiskusi bagaimana mana efektvitas praktik jurnalistik guna menekan sebaran hoaks? Tantangan bermedia siber seperti apa pada masa mendatang? Kita juga melakukan brainstorming terkait relevansi kekuatan media siber dan media sosial sebagai pembentuk opini dengan akses internet,” kata Toto dalam siaran persnya, Minggu (20/3).
Hadirkan Empat Pembicara
Toto menambahkan, empat tokoh yang menjadi pembicara untuk membedah persoalan media siber masa kini dan mendatang, pertama yaitu Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud NS . Amir akan mengupas bagaimana kiat mendesain media massa yang menjadi rujukan kebenaran informasi dan inspiratif, serta sebuah media dituntut punya SDM wartawan andal dan mumpuni serta taat terhadap Kode Etik Jurnalistik.
Narasumber kedua, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Undip Rouli Manalu PhD yang membahas soal perkembangan teknologi informasi saat ini, sehingga memungkinkan tiap individu pun bisa menyampaikan informasi lewat platform media sosial.
”Derasnya informasi melalui platform media sosial tentu menjadi tantangan bagi pengelola media untuk tetap eksis di masa kini dan masa mendatang,” tambah Pemred Suaramerdeka.com dan mantan wapemred harian Suara Merdeka serta Pemred Wawasan ini.
Pembicara ketiga, lanjut Toto, GM Network Service Assurance Jateng dan DIY PT Telkomsel Eko Prasetyo yang menelaah bagaimana sesungguhnya rambu-rambu dalam penggunaan internet agar masyarakat tidak menyalahgunakan jaringan internet menjadi racun yang membahayakan.
Keempat, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun yang bakal berbicara tentang bagaimana Dewan Pers mendorong perusahaan pers semakin berkualitas? Dalam artian perusahaan media siber menjadi tangguh dengan konten berkualitas sehingga masyarakat bisa menerima informasi secara jernih.(sut)