Oleh : Nasrullah AR S.Pd.I SH.M.H.
Bulan Sya’ban bulan yang mulia. Ibadah sunah dalam bulan Sya’ban mempunyai dasar yang sangat kuat menurut para ulama adalah ibadah sunah.
Aisyah Radiyallahuanha meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW menjalankan puasa dibulan Sya’ban.
Syaikh Abi Zakaria Al-Anshori dalam kitab As-Syarqowi mengatakan, menjalankan puasa dalam bulan Sya’ban hukumnya sunnah muakkad.
Dalam hadits riwayat Imam Baihaqi disebutkan,
شعبان بين رجب وشهر رمضان تغفل الناس عنه ثرفع فيه اعمال العبادفاحب ان لا برفع عملى الا وانا صاءم ،
Sya’ban adalah bulan diantara bulan rajab dan ramadhan, Banyak orang yang melupakannya, padahal dalam bulan itu semua amal hamba disampaikan kepada Allah, aku lebih senang jika amalku disampaikan kepada Allah ketika saya sedang berpuasa.
Al-Imam bukhari dan muslim memberitakan, telah berkata Aisyah Radiyallahuanha. Dibulan Sya’ban Rasulullah SAW, berpuasa sehingga aku beranggapan beliau tidak pernah berbuka, dan beliau tidak berpuasa sehingga aku beranggapan beliau tidak pernah berpuasa.
Aku tak pernah melihat beliau berpuasa penuh satu bulan kecuali bulan Ramadhan, dan aku tak per melihat beliau lebih sering berpuasa kecuali daripada bulan Sya’ban.
Bulan Sya’ban adalah bulan sering kali manusia lalai. Karna mereka larut dengan istimewanya bulan Rajab yang termasuk bulan mulia dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berzikir ditempat orang yang sedang lalai dari mengingat Allah, seperti ketika dipasar, maka zikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
Untuk diketahui puasa dibulan Sya’ban sebagai sarana riadhah atau latihan sebelum memasuki bulan ramdhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bergairah untuk melaksanakan puasa wajib dibulan ramadhan.
Semoga dengan hikmah bulan Sya’ban kita semua dengan status sosial apapun lebih bisa mengevaluasi diri untuk bebuat jujur, amanah tidak khianat dan saling memaafkan dan saling mengayomi untuk mempersiapkan menuju bulan yang penuh rahmah, magfirah dan pembebasan dari segala dosa yang akhirnya mendapat derajat taqwa.(koranpelita.com)
Penulis : Sekretaris umum MUI Provinsi Kalimantan Selatan.