Jakarta,Koranpelita.com
Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke Desa Matenggeng Kecamatan Dayeuhkuhur Kabupaten Cilacap. Hal itu dilakukan dalam rangka memantau stok pangan menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Pada kesempatan tersebut dilakukan panen raya bersama Poktan Tani Rukun Desa Matenggeng. Panen yang dilaksanakan, Jumat, (11/3/2022) dihadiri oleh petani, PPL, Babinsa dan Kepala Desa, juga dihadiri oleh Dr. Rachmat S.Si, M.Si Koordinator Padi Irigasi dan Rawa dari Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
“Saat ini terpantau di Desa Matenggeng dan Kecamatan Dayeuhluhur sedang panen raya, Insya Alloh menjelang bulan suci Ramdhan dan Lebaran stok aman,” kata Dr. Rachmat S.Si, M.Si disela sela Acara Panen Raya.
Petani lanjut Rachmat, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi di Desa Matenggeng. “Petani didorong untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan sawah sehingga bisa tanam lebih dari 2x dalam setahun menuju IP400. Para petani didorong untuk berinovasi dalam berusaha tani, termasuk dalam hal membuat pestisida nabati,” ujarnya
Untuk mendorong modernisasi pertanian di Desa Matenggeng tersebut lanjutnya, dibutuhkan inovasi dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan petani.
Salah satunya, merubah pola pikir usaha tani dengan mendorong pemanfaatan sumberdaya lokal serta mendorong partisipasi desa melalui pemanfaatan dana desa (BUMDES) untuk pengembangan sektor pertanian di desa Matenggeng, misalnya pembuatan jalan usaha tani, rehabilitasi jaringan irigasi desa, pelatihan usaha tani.
Poktan Tani Rukun Desa Matenggeng, saat berdialog dengan Dr. Rachmat S.Si, M.Si Koordinator Padi Irigasi dan Rawa dari Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan. (Foto : istimewah)
Untuk itu Rachmat, juga mengajak agar perlu memetakan potensi yang ada di desa, baik pada sub sektor tanaman pangan, hortikultura maupun peternakan, mengajak kemandirian usaha tani dengan memproduksi benih dan sarana produksi sendiri dengan memanfaatakan sumberdaya local yang cukup melimpah, seperti Jerami dari sisa panen padi, dan kotoran ternak, untuk memenuhi kebutuhan pupuk masyarakat, mengurangi pemanfaatan pupuk kimia, mengurangi biaya produksi, yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tani desa Matenggeng, ataupun dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tani di luar desa Matenggeng.
“Peran perangkat desa serta penyuluh pertanian, sangat diharapkan dapat membantu pengembangan usaha tani tersebut, serta mengajak agar petani/kelompok tani/gapoktan memiliki komitmen yang kuat untuk membangun desa melalui sektor pertanian,” kata Rachmat.
Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan secara simbolis bantuan benih untuk penangkaran kepada kelompok tani Rukun Desa Matenggeng seluas 2 ha.
Sehingga diharapkan petani mendapatkan kemudahan dalam hal benih untuk musiim tanam berikutnya. Selain itu juga dapat mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani.(Vin).