Pentingnya Orang Tua Menjaga Kesehatan Fisik di Masa Pandemi

Jakarta,Koranpelita.com

Bertepatan dengan peringatan “Hari Perempuan Internasional” pada Selasa, 08 Maret 2022, program edukasi bincang sehat kembali diadakan oleh Siloam Hospitals Yogyakarta, dengan tajuk: “Lindungi Buah Hati Kala Hadapi Pandemi”. Tema ini dipilih menjadi pokok bahasan guna mengingatkan kembali para ibu dalam menjaga kesehatan keluarga, menghadapi pandemi COVID-19 yang telah memasuki tahun ketiga.

Dokter spesialis anak dari Siloam Hospitals Yogyakarta, Putu Diah Pratiwi mengutarakan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental anak oleh orang tua, termasuk pemenuhan asupan nutrisi dari sumber makanan bergizi dan menjaga kecukupan asupan cairan bagi anak selama masa pandemi. Disampaikan pula edukasi pada anak tentang penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar.

“Termasuk menjalankan vaksinasi yang menjadi pencegahan terbaik saat ini,” tutur dr. Putu Diah Pratiwi, Sp.A., membuka sesi edukasi bincang sehat secara live melalui aplikasi Instagram. Dalam program edukasi ini turut hadir ibu Reisa Nurma, seorang ‘momfluencer’ yang cukup dikenal luas oleh para Ibu di kota Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, momfluencer ibu Reisa Nurma turut mengingatkan akan kebersihan area ruangan ruangan di area rumah juga diperhatikan. Adapun pada penggunaan masker, untuk anak di bawah usia dua tahun pemakaian masker belum dianjurkan, dikarenakan kemampuan anak berkomunikasi apabila terjadi ‘sesuatu’ dalam menyampaikan komunikasinya.

“Usia anak dua tahun, tetap dijaga kesehatannya tanpa masker melalui lingkungan rumah yang sehat, ventilasi yang baik dan asupan nutrisi yang disesuaikan usia, termasuk asupan air susu ibu,” ungkap Putu Diah Pratiwi, dokter Spesialis Anak yang berpraktek tetap di rumah sakit yang berlokasi di bilangan jalan Laksda Adisucipto, Demangan, Kota Yogyakarta ini.

Bimbingan Protokol Kesehatan

Istilah istirahat bermasker, untuk usia tiga tahun dapat dilakukan pada kondisi seperti: tidur dan berada pada ruangan yang sehat.

“Para ibu dan orang tua dapat menemukan cara terbaik, interaktif dan menyenangkan untuk mengedukasi anak tentang protokol kesehatan dalam masa pandemi virus corona ini. Perilaku orang tua serta orang di lingkungan rumah akan menjadi contoh pertama bagi sang buah hati dalam pembentukan perilaku. “Kita harus senantiasa memberikan contoh yang baik dan benar terkait protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, yang dapat menjadi pondasi pembentukan perilaku hidup sehat anak” ungkap dr. Putu Diah Pratiwi, Sp.A.

Adapun pada sesi tanya jawab mengenai keperluan jadwal imunisasi rutin yang harus dilakukan di rumah sakit, dapat disikapi dengan pedampingan dan penerapan protokol kesehatan yang benar pada saat keluar rumah. Manfaatkan pula layanan reservasi untuk imunisasi rutin termasuk layanan imunisasi ‘drive thru’ (dalam kendaraan) yang juga telah dilakukan di seluruh rumah sakit Siloam di tanah air.

Untuk anak usia sekolah dengan skema pembelajaran tatap nuka, perhatikan hal seperti edukasi anak akan pentingnya protokol kesehatan, membawa makanan dan minuman dari rumah, anak boleh diberi bekal yang sekiranya dapat dikonsumsi pada situasi yang memenuhi prokes yang telah diajarkan, serta siapkan masker pengganti. Untuk pihak sekolah, dilandasi dengan komunikasi dengan dan antar orang tua, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah: ventilasi, sirkulasi udara dan durasi interaksi. Keputusan tentang penyelenggaraan pertemuan tatap muka senantiasa disesuaikan secara cepat dengan dinamika situasi dan arahan pemerintah setempat.

“Termasuk melengkapi dengan ‘reguler testing’ di sekolah,” imbuh dokter yang akrab disapa dr. Tiwi ini.

Dokter Putu Diah Pratiwi Sp.A menutup sesi edukasi singkatnya dengan memberikan jawaban tentang Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang sering dijumpai, yakni adanya demam.

“Jika terdapat demam dengan suhu <38°C, dapat segera diberikan asupan cairan yang lebih banyak sebagai kompensasi kehilangan cairan yang meningkat. Pada sebagian anak, rasa manis pada susu juga dapat mengurangi sensasi rasa nyeri. Sesungguhnya KIPI yang umum dijumpai merupakan reaksi alamiah tubuh dalam upaya pembentukan kekebalan. Demam dalam satu hingga dua hari pasca vaksinasi dapat diatasi dengan pemberian obat ‘parasetamol’ disertai dengan penambahan waktu tidur dan istirahat” paparnya.

Namun jika demam berlangsung lebih dari dua hari, orang tua dapat segera berkonsultasi dengan dokter terkait kemungkinan kejadian adanya kondisi kesehatan lainnya, misalnya demam yang merupakan tanda suatu infeksi yang terjadi bersamaan dengan demam pasca vaksinasi (ko-infeksi).

“Seperti contoh yang jamak saat ini yakni pada kasus demam berdarah Dengue atau beberapa kondisi lainnya, yang tentunya perlu penanganan dokter segera” pungkas Dokter Putu Diah Pratiwi Sp.A. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Hansaplast Bagikan 10.000 Kotak Pertolongan Pertama kepada Konsumen

Jakarta, Koranpelita.com Dalam rangka merayakan World First Aid Day (Hari Pertolongan Pertama Sedunia), Hansaplast sebagai …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca