Jakarta,Koranpelita.com
Siapa sih yang tidak pernah mengalami kondisi burn out? Meski umumnya kondisi ini dipicu oleh situasi yang berhubungan dengan pekerjaan, namun nyatanya aspek kehidupan lain juga dapat memicu burn out. Mulai dari urusan rumah tangga, hubungan, hingga self-development bahkan dapat membuatmu jenuh dan burn out.
Untuk menyiasati kondisi ini, memanjakan diri atau self-reward kerap menjadi solusi cepat. Namun, memanjakan otak juga penting untuk dilakukan, lho! Pasalnya, kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan, seperti halnya yang ditulis oleh Daniel Amen pada bukunya Change Your Brain: Change Your Life (Revised and Expanded).
Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia mengatakan, “Di Stress Management Indonesia, kami memahami bahwa kondisi mental seseorang, termasuk burn out, memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otaknya. Untuk menjawab tantangan kesehatan mental yang ada di masyarakat, kami menghadirkan program-program yang disusun secara strategis dan menyasar tujuan sesuai dengan kebutuhan pasien. Seluruh program kami pun dirancang berdasarkan data dengan metode pelatihan otak agar dapat mencapai kondisi mental yang ideal. Agar pengalaman menjalani program semakin memuaskan, kami bekerja sama dengan ShopeePay melalui kampanye 3.15 Hari Cashback ShopeePay dan menghadirkan voucher cashback hingga 100%.”
Yuk, jaga kesehatan otak dan hindari perasaan burn out melalui langkah-langkah berikut:
Cari kebahagiaan di sekitar
Sebelum kamu terlarut dalam perasaan burn out yang sedang melanda, ada baiknya kamu mencari kebahagiaan di sekitar. Tidak perlu memutar otak, kamu bisa mulai dari melakukan hobi yang dulu membawa kebahagiaan untukmu. Atau mungkin keluar rumah sejenak untuk berjalan kaki dan menghirup udara segar. Lebih lanjut, kamu juga bisa mengikuti program 30 Days Happiness Challenge dari Stress Management Indonesia. Melalui program tersebut, kamu akan dibekali rahasia kebahagiaan dari sudut pandang neuroscience yang bisa diaplikasikan pada keseharianmu.
Bangun rutinitas meditasi
Melalui kegiatan meditasi, otak akan dilatih untuk beristirahat sehingga mampu membantumu mengurangi stres dari rasa burn out. Di saat yang bersamaan, kegiatan ini juga dapat membantumu untuk melatih daya fokus serta pengolahan emosimu. Untuk memulai rutinitas ini, kamu bisa mencoba berbagai macam metode hingga menemukan cara yang paling cocok dan mendatangkan manfaat untukmu. Cukup dengan meluangkan sepuluh menit setiap harinya, niscaya lambat laun kamu akan terbiasa bermeditasi. Setelah kamu semakin pandai, perpanjanglah durasi meditasi agar otakmu semakin terlatih.
Terapkan mindfulness dalam keseharian
Salah satu penyebab perasaan burn out adalah situasi yang monoton. Hal tersebut bisa membuatmu jenuh sehingga hari-hari dijalani secara auto-pilot sehingga hari-hari dijalani secara terburu-buru dan tanpa istirahat. Tanamkan pola pikir mindful atau kesadaran penuh atas apa yang kamu rasakan, lakukan, maupun keadaan yang sedang terjadi di sekitar. Melalui mindfulness, kamu akan belajar untuk fokus dengan apa yang ada di depanmu sehingga pikiran pun terasa tenang. Terapkan juga pola pikir ini ketika kamu memilih menu santapan harian. Karena bagaimanapun, asupan nutrisi yang baik akan menyehatkan otakmu juga.
Gali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup
Ketika sedang mengalami burn out, kerap kali kita merasa kehilangan arah. Sehingga, inilah waktunya untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri tentang nilai dan tujuan hidup. Mulailah dengan mengeksplorasi hal-hal dan kegiatan yang kamu gemari. Kamu bisa mencoba program dari Stress Management Indonesia seperti Self Discovery untuk mencari tahu kekuatan potensialmu sebagai individu, atau BASIC Brain Discovery untukbmengetahui tipe otakmu yang mencerminkan potensi diri. Setelah menemukan kembali diri yang sempat hilang arah, semoga burn out lekas hilang dan kamu kembali bersemangat dalam menjalani hari. (Vin)