Jakarta, koranpelita.com
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengapresiasi Pameran Lukisan “Bangkitlah Indonesiaku” yang mengangkat tema “Alutsista TNI Angkatan Laut, Tokoh Nasional, Kaligrafi, Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup” oleh pelukis Kawakan Firdaus Alamhudi yang digelar di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin malam, (7/3) lalu.
Sebanyak 80 lukisan dengan berbagai ukuran digelar dalam pameran tunggal yang ke 135 kali dilaksanakan sang pelukis dimana 13 diantaranya bertemakan TNI Angkatan Laut
Pameran ini mencerminkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terlebih khusus sang pelukis kepada TNI Angkatan Laut. Apalagi Laksamana TNI Yudo Margono dikenal sebagai pejabat yang sangat konsen dalam melestarikan warisan budaya nenek moyang kepada generasi penerus bangsa melalui pagelaran-pagelaran seni budaya yang ditampilkan pada event-event bersejarah TNI AL.
“Saya berharap pameran ini dapat membangun jiwa serta semangat bahari bagi generasi masa depan bangsa, untuk lebih memahami takdir dan mengenal jati dirinya sebagai bangsa yang hidup di sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, anugerah Tuhan Yang Maha Esa”, tuturnya.
Selain itu, pameran seni lukis ini juga diharapkan dapat memunculkan kesadaran bangsa untuk mencintai tanah airnya, sehingga akan terbangun semangat untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI sekaligus menjaga kehormatan bangsa di mata dunia internasional.
Kasal menyampaikan kekagumannya kepada sang pelukis Firdaus Alamhudi yang berhasil menuangkan aspirasi dalam goresan warna-warni alutsista TNI AL dengan suasana heroik dan artisitik serta penuh makna. Bukan hanya menyuguhkan keindahan visual namun juga kental dengan semangat nasionalisme. “Saya berharap, goresan-goresan warna yang tertuang indah dapat menjadi bagian dari saksi perjalanan sejarah dan peradaban bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari, bukan sekedar rekaman peristiwa tanpa makna”, ujar Kasal.
Firdaus Alamhudi adalah seorang pelukis yang telah banyak menciptakan lukisan sensasional dimana karyanya telah dimiliki oleh para kolektor dalam dan luar negeri. Tahun 1988 mewakili Indonesia dalam Asia Festival di Miami dan Los Angeles USA. Tahun 1999 terbit bukunya “Seni Lukis Bulu Mengolah Limbah Menjadi Karya Seni” yang merupakan referensi pertama di dunia tentang seni lukis bulu.(ay)