Palangka Raya, Koranpelita.com
Universitas Muhammadiyaah Palangka Raya (UMPR) bersiap akan melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Untuk mengantisipasi pandemi covid-19, pihak kampus bekerjasama dengan Tim Satgas akan menerapkan aplikasi pedulilindungi, selain menerapkan protokol kesehatan ketat, sehingga mahasiswa maupun tenaga pengajar bisa melakukan pembelajaran tanpa ada rasa takut terpapar.
Rektor UMPR DR. Sonedy, M.Pd, Kamis (17/2) kepada awak media mengatakan, barcode dengan aplikasi pedulilindungi ini akan dipasang di sejumlah titik masuk kampus UMPR, dengan aplikasi ini mahasiswa yang belum divaksin baik dosis satu maupun dosis dua akan terpantau, dan dianjurkan untuk tidak mengikuti perkuliahan.
Sonedi mengatakan, selain aplikasi pedulilindungi, pihaknya juga akan melakukan sterilisasi tiap ruangan perkualiahan, kemudian menyiapkan tempat cuci tangan.
Pembelajaran tatap muka ini akan berlangsung untuk semua jurusan, dan akan diupayakan pada semester genap ini terlebih dari Kementerian Dikti sudah memberikan anjuran agar melakukan PTM.
“Yang kita utamakan adalah mahasiswa semester 4 yang belum pernah masuk perkuliahan tatap muka, sehingga dengan adanya PTM ini akan terbentuk karakter mahasiswa,” tambah Sonedy.
Menurut Sonedy yang juga pengurygs Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng ini perkualiahan yang berlangsung secara tatap muka berpengaruh besar dibandingkan dengan sistem online yang sudah dijalankan sejak adanya pandemi.
“Belajar tatap muka akan berpengaruh terhadap sistem yang dibangun untuk membentuk karakret mahasiswa dengan tatap muka, dosen bisa menyampaikan teori, sehingga hubungan batin antara mahasiswa dan institusi bisa terbentuk,” sambung Sonedy.
Terkait dengan sosisaliasi prokes, dan vaksinasi, UMPR juga terus berupaya membantu pemerintah baik bersifat formal maupun nor formal misalnya melalui kegiatan KKN atau PPL.
Para mahasiswa UMPR selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan dan mendorong vaksinasi mencapai target dan sasaran. (Sut).