Surabaya, Koranpelita.com
Setelah sebelumnya mendapatkan materi mengenai pelaksanaan latihan, peserta Latihan Penyusunan Naskah Latihan (Latsunnaslat) TA 2022 yang mengambil tema “Kodiklatal Melaksanakan Latihan Penyusunan Naskah Latihan Armada Jaya TA 2022 di Kodiklatal, di Koarmada I dan Koarmada III dalam Rangka mendukung Tugas TNI Angkatan Laut.” mendapatkan penyegaran materi Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) pada Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Amfibi dari Kolonel Laut (P) Arya Delano melalui Vidio Conferene (Vicon), Rabu (16/2).
Selain mendapatkan penyegaran materi PPKM OMP dan Operasi Amfibi dihari yang sama para peserta Latsunaslat ini juga mendapatkan materi penyegaran mengenai Penyelenggaraan Latihan (Garlat) TNI dengan Geladi Posko oleh Kolonel Marinir Agus Gunawan, Penyegaran Penyusunan RGB oleh Kolonel Laut (P) Lukman K dan Penyegaran Penyusunan Buku I oleh Kolonel Marinir Herkulanus.
Pembekalan materi PPKM, OMP dan Operasi Amfibi tersebut diikuti 136 prajurit pelaku latihan terbagi dalam empat Komando Latihan (Kolat), Kolat A berada di Poskolat Koarmada I Jakarta, Kolat D berada di Poskolat Koarmada III Sorong, sedangkan Kolat B dan C berada di Poskolat Kodiklatal. Pembekalan materi PPKM dan OMP ini merupakan salah satu bentuk implementasi prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yakni membangunan SDM TNI AL yang Unggul, dimana SDM-SDM yang paham dan mengerti serta memiliki berkemampuan dalam melaksanakan PPKM, OMP dan operasi amfibi.
Menurutnya Kolonel Laut (P) Arya Delano tujuan PPKM adalah mendapatkan keputusan cara bertindak yang baik dalam rangka penyelesaian tugas pokok yang dicantumkan dalam dokumen operasi atau naskah operasi sedangkan sasaran PPKM dalah kesamaan persepsi, pemahaman atau cara mekanisme dalam PPKM dan terwujudnya doktrin operasi yang adaptif dan responsif untuk menghadapi ancaman.
PPKM digunakan untuk perencanaan kampanye militer, operasi Gabungan Utama dan Ooperasi Dukungan untuk menghadapi ancaman agresi militer kewilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan konflik bersenjata yang diselenggarakan pada masa damai dan pada saat krisis.
Selain itu, PPKM digunakan untuk perencanaan Operasi TNI terhadap ancaman pelanggaran wilayah, spionase, sabotase dan aksi teror bersenjata. PPKM juga digunakan pada organisasi Komando Gabungan dan Komandan Tugas pada perencanaan yang dipersiapkan dan tidak dipersiapkan dalam menghadapi masa kritis.(ay)