Abu Janda Sebut Premanisme di Desa Wadas Hasut Masyarakat Sekitar Musuhi Aparat Negara

Jakarta,Koranpelita.com

Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda ikut berkomentar terkait dengan dugaan kekerasan yang terjadi terhadap warga Desa Wadas di Purworejo oleh Polisi. Melalui akun Instagramnya, Abu Janda meminta semua pihak untuk cerdas dan obyektif terkait dengan kasus tersebut. Dia juga meminta untuk tak termakan hasutan dari satu narasi saja.

Abu Janda pun mengunggah video sejumlah pernyataan warga Desa Wadas yang mengaku diteror karena mendukung pembangunan Proyek Bendungan Bener. “Di lapangan ada premanisme. warga Wadas yang mendukung proyek bendungan Bener diteror, motornya & rumahnya dirusak oleh oknum preman. polisi yang jagain masjid dari kontak fisik antar warga DIPUTAR BALIKAN jadi “menyerbu masjid”,” kata Abu Janda pada Rabu (9/1/2022).

Sebelumnya, Diketahui, sejumlah warga ditangkap pihak aparat kepolisian sebagai buntut dari masuknya ratusan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP ke Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022).
Petugas gabungan itu mengawal pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit yang akan dipergunakan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

Suasana memanas ketika polisi melihat beberapa warga yang diduga membawa senjata tajam. Polisi lalu menangkap warga yang dianggap menjadi provokator. Abu Janda pun mengunggah video sejumlah pernyataan warga Desa Wadas yang mengaku diteror karena mendukung pembangunan Proyek Bendungan Bener.

“Di lapangan ada premanisme, terus warga Wadas yang mendukung proyek bendungan Bener diteror, motornya & rumahnya dirusak oleh oknum preman. polisi yang jagain masjid dari kontak fisik antar warga DIPUTAR BALIKAN jadi “menyerbu masjid”,” kata Abu Janda pada Rabu (9/1/2022).

Sebelumnya, Diketahui, sejumlah warga ditangkap pihak aparat kepolisian sebagai buntut dari masuknya ratusan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP ke Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022).
Petugas gabungan itu mengawal pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit yang akan dipergunakan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

Suasana memanas ketika polisi melihat beberapa warga yang diduga membawa senjata tajam. Polisi lalu menangkap warga yang dianggap menjadi provokator. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Pengalaman Buruk Naik Singapore Airlines (SQ 897/950)

Jakarta, Koranpelita.com Pengalaman buruk dirasakan oleh Lauren Susilo dengan keluarga saat menggunakan jasa penerbangan Singapore …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca