Batu,Koranpelita.com
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, meresmikan secara langsung gedung fasilitas layanan perpustakaan Kota Batu.
Gedung layanan perpustakaan mendapatkan dana alokasi khusus fisik bidang pendidikan subbidang perpustakaan untuk perluasan gedung tahun 2021 senilai Rp2,75 miliar. Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menegaskan saat ini cara pandang perpustakaan tidak lagi pada deretan buku tua.
Peran perpustakaan tidak sekadar manajemen koleksi dan manajemen pengetahuan. Namun, perpustakaan harus dapat melakukan transfer ilmu pengetahuan. Salah satunya, dengan menghadirkan buku-buku ilmu terapan.
“Berapa pun banyaknya buku yang beredar di masyarakat, tetapi mereka membutuhkan tutorial atau panduan tentang bagaimana mengimplementasikan buku tersebut agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya,” kata Syarif, usai meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kota Batu, Jl. Kartini, Batu, Jawa Timur, Jumat (4/2/2022).
Syarif menyampaikan, berdasarkan data hanya sebesar 10 persen penduduk Indonesia yang berkesempatan mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Ini artinya, 90 persen masyarakat Indonesia terjun sebagai pemimpin keluarga hanya dengan bermodalkan pendidikan di tingkat SLTA, SLTP, SD, bahkan tidak tamat sekolah.
“Kelompok masyarakat tersebut sangat rentan untuk bisa kehilangan lapangan pekerjaan jika hanya sebagai pekerja. Mereka harus memiliki modal ilmu pengetahuan yang cukup. Meski sebatas home industry, karena potensi sumber daya alam kita melimpah,” jelasnya.
Menurut Syarif, menyiapkan buku ilmu terapan menjadi keniscayaan untuk membantu masyarakat Indonesia yang masih dalam kondisi tersebut. Apalagi, hal ini mendukung rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tentang pembangunan SDM unggul.
“Mudah-mudahan dengan membangun sinergitas dengan berbagai stakeholder ini, peningkatan SDM unggul lebih cepat dicapai,” ungkap Syarif.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, meminta agar gedung perpustakaan yang telah selesai direnovasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebelumnya, gedung perpustakaan daerah kota Batu berada di kompleks perkantoran Balai Kota Among Tani. Setelah dilakukan evaluasi selama enam tahun, masyarakat enggan datang ke perpustakaan.
“Dengan diresmikannya gedung perpustakaan ini, perpustakaan bisa lebih mengembangkan inovasi dan kreativitasnya, sehingga masyarakat lebih berani dan mau datang ke perpustakaan. Apalagi, literasi membaca adalah hal yang wajib untuk kehidupan saat ini jika kita mau maju,” ungkapnya.
Wali Kota Dewanti juga berharap dukungan anggaran agar perpustakaan kota Batu dapat semakin dimanfaatkan masyarakat, mengingat koleksi buku yang ada masih terbatas. “Saya harap tiap tahun ada alokasi anggaran untuk perpustakaan, misalnya untuk koleksi buku yang dibutuhkan masyarakat dapat difasilitasi,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan Pengukuhan Wali Kota Batu Dewati Rumpoko sebagai Bunda Literasi Kota Batu sekaligus penandatanganan Nota Kesepakatan antara Perpusnas dengan Pemerintah Kota Batu. (Vin)