Sampit, Koranpelita.com
Rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit mendapat dukungan dari berbagai kalangan tokoh Kotawaringin Timur.
Sebelumnya, untuk diketahui bersama bahwa di Kotawaringin Timur (Kotim) akan dibentuk Universitas Muhammadiyah Sampit, yang mana merupakan upaya merger (penggabungan) dari dua perguruan tinggi yang ada, yakni Akademi Kebidanan Muhammadiyah Kotim dan STKIP Kotim.
Untuk mempercepat terealisasinya rencana ini, Ketua PW Muhhamadiyah Kalteng Prof DR Ahmad Syar’I Mpd juga telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) untuk mendampingi pendirian universitas baru ini.
“Insyaallah kita serius untuk pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit ini, dengan target minimal dalam satu tahun persiapan,” ujar Syar’i yang juga mantan Ketua KPU Kalteng ini, Minggu 9 Januari 2021.
Saat dalam sesi press conference, Syar’i menyampaikan bahwa pimpinan pusat sudah membentuk Badan Pembina Harian (BPH) pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit yakni Drs. H Mukhtar Msi, lalu ada juga tim pengembang yang terdiri dari berbagai unsur. Dr. H. Abu Bakar diketahui menjadi ketua BPH Akbid Kotim bersama H. Daryana, SE anggota BPH Akbid Kotim yang juga hadir dalam press conference tersebut. Turut hadir juga Dr. H. M. Yusuf dan Dr. H. Jairi, masing-masing selaku wakil Ketua PW Muhammadiyah Kalteng.
Menanggapi rencana tersebut, H Ruslan Abdul Gani SH yang merupakan tokoh pers dan pemerhati Kotawaringin Timur mendukung penuh agar Universitas Muhammadiyah Sampit segera berdiri.
“Terkait rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit, fakultas yang dibutuhkan nantinya adalah yang bisa mencetak warga Kotawaringin Timur yang punya skill untuk mengisi kebutuhan di setiap bidang pekerjaan,” ungkap Ruslan.
Lanjutnya, apalagi mampu memenuhi kebutuhan di bidang perkebunan. “Sehubungan banyaknya investasi perkebunan sawit disini,” tuturnya.
Namun juga pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit ini nantinya diharapkan mampu mencetak manusia yang menjunjung tinggi integritas.
“Termasuk juga nanti di bidang keperawatan, di Kotim pernah ada dan dikelola pemda, tapi karena regulasi akademi akhirnya keperawatan itu tutup,” ujarnya.
Bupati Kotim Halikinor juga sangat mendukung upaya pembangunan Universitas Muhammadiyah Sampit. Bupati juga siap untuk membantu memfasilitasi pembentukan kampus baru di Kota Mentaya itu.
Orang nomor satu di Kotim itu bahkan mengusulkan adanya bidang perkebunan dan pertanian. Dengan adanya dua bidang atau penjurusan tersebut, maka nantinya bisa direkrut di pemerintahan dan swasta, karena di bidang professional dan sesuai bidang kuliah masing-masing untuk membangun Kotim. (Sut).