Jakarta, Koranpelita.com
Pelatihan dan pendampingan memasuki dunia kerja atau mewujudkan kewirausahaan hijau (ecopreneurship) perlu dilakukan sedini mungkin untuk kaum muda atau mahasiswa.
Langkah ini diperlukan demi mempersiapkan mereka dengan kemampuan kerja yang tepat, sekaligus meningkatkan daya saing kaum muda di masa pandemik COVID-19. Hal ini juga merupakan perwujudan tridarma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Hari ini, LSPR Communication and Business Institute mengumumkan kerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) untuk memberikan dukungan di bidang dunia kerja dan ecopreneurship.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing mahasiswa LSPR, sehingga ketika mereka lulus tidak malah menambah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada kelompok umur muda (15-24 tahun). Pada Agustus 2021, sebanyak 9,1 juta orang menganggur di Indonesia. Sementara, TPT usia muda berada di angka 19,55 persen (BPS, 2021).
“Kerja sama antara LSPR Institute dan Plan Indonesia merupakan sebuah upaya nyata untuk membantu kaum muda Indonesia yang terdampak pandemik COVID-19 melalui kegiatan capacity building yang dirancang tepat guna dan tepat sasaran. Diharapkan kaum muda tersebut dapat memperkuat kemampuan diri untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan,” kata Direktur Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat LSPR Mr. Rudi Sukandar Ph.D dalam acara peresmian kerja sama antara Plan Indonesia dan LSPR di Kampus LSPR, Jl K.H Mas Mansyur, Jakarta Pusat.
Bentuk kerjasama antara kedua pihak ini adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi kagi kaum muda melalui Wired 4 Work! 2.0 (W4W! 2.0), bagian dari Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda Plan Indonesia.
Pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa LSPR, terutama yang perempuan, dalam memasuki dunia kerja atau menjadi ecopreneur. Implementasi ini diharapkan dapat membantu memberikan alternatif pekerjaan dan bisnis bagi kaum muda, sekaligus mendukung rencana pemerintah untuk mengembangkan green economy dan ekonomi digital.
Pada Mei lalu, pada Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa bahwa green economy, green technology, juga green product (produk berkelanjutan) harus diperkuat agar Indonesia bisa bersaing di pasar global.
“Plan Indonesia berharap agar kerja sama dengan LSPR ini dapat mendorong sebanyak mungkin kaum muda, terutama perempuan, dalam memperoleh peningkatan kapasitas soft-skills serta ecopreneurship. Sehingga, akan ada lebih banyak kaum muda yang memiliki akses setara dalam memasuki dunia kerja yang layak ataupun membuka usaha hijau yang berkelanjutan,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti dalam acara penandatangan MoU tersebut.
Tak hanya merekrut mahasiswa untuk mengikuti pelatihan, bersama-sama, LSPR dan Plan Indonesia akan melakukan training of trainers di bidang soft skill dan ecopreneurship bagi tenaga pendidik atau ahli. Selain itu, LSPR juga memberikan masukan terhadap platform digital yang akan dikembangkan Plan Indonesia, kitakerja.id, demi mendukung implementasi pelatihan yang bisa diakses secara daring dari berbagai wilayah Indonesia.
Menandai awal kerja sama antara LSPR dengan Plan Indonesia, kedua institusi bersama-sama menghadirkan webinar bertajuk ‘Wujudkan Ecopreneur Menguntungkan Bagi Kaum Muda’. Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mengenai ecopreneurship sebagai alternatif bisnis yang inklusif, setara, menguntungkan, dan membantu menjaga kelestarian alam.
Secara keseluruhan, kerja sama antara LSPR dan Plan Indonesia juga diharapkan dapat membantu mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 8 dan 13, yaitu ‘Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua’ dan ‘Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya’.(Han)