Tanah Bumbu, Koranpelita.com
Tindaklanjuti program rehabilitasi mangrove, Anggota Komisi II DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel). Muhammad Yani Helmi, melakukan diskusi bersama Bupati Tanah Bumbu (Tambu) Zairullah Azhar,
Langkah tersebut sebagai bentuk antisipasi pencegahan banjir rob yang disebabkan pasang surut air laut khususnya wilayah pesisir di kabupaten Tanbu provinsi setempat.
“Alhamdulillah, tadi saya bersama bupati, melakukan diskusi terkait penanganan keadaan alam di Kalsel khususnya di Tanbu, ujar Yani Helmi usai menemui Bupati Tanbu.
Wujud kepeduliannya tersebut disampaikannya langsung dalam pertemuan gedung Mahligai Bersujud milik Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (15/12) siang.
Yani Helmi yang akrab disapa Paman Yani ini menilai, langkah ini patut segera diperjuangkan. Mengingat, selain program rehabilitasi hutan mangrove. Dirinya juga membahas dampak bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Provinsi Kalsel.
“Iklim di Kalsel diprediksi hingga akhir tahun diakui ekstrem sampai hari ini. Begitu juga, air rob semakin tinggi, maka dari itu, kondisi ini harus ditangani,” ucap Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Kalsel membidangi Ekonomi dan Keuangan.
Bahkan, dia menyampaikan, cuaca ekstrim di Kalsel harus diwaspadai khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Yani Helmi yang juga pemerhati lingkungan itu menginginkan program rehabilitasi harus dituntaskan juga bersama pemerintah pusat.
Hal ini lanjut dia, tentu tak hanya soal banjir, tetapi, juga harus mencari akar permasalahannya termasuj bukan hanya pasca penanganan saja.
Kendati demikian, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten di Kalsel telah berhasil melakukan rehabilitasi di kawasan lahan di hutan kritis sebanyak 50 Hektare.
“Saya inginkan program ini selaras dengan pembicaraan kemarin terkait penanganan rehabilitasi lahan kritis untuk hutan mangrove di Tanbu. Insha Allah, dari hasil diskusi tadi Bupati ZA sangat mendukung,” pungkas Paman Yani.
Seperti diketahui, Tanah Bumbu memperoleh jatah lahan kritis untuk rehabilitasi hutan mangrove sedikitnya ada sekitar 600 Hektare (Ha) tersebar di Desa Sepunggur, Segumbang dan Kresik Putih yang berada di Kecamatan Batulicin dan Kusan Hilir. (pik)