Cegah DBD, Kodiklatal Intensifkan Pelaksanaan Program 3 M

 

Surabaya, Koranpelita.com

Untuk mencegah penyakit Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) mengintensifkan pelaksanaan program 3M di seluruh jajarannya. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan perintah langsung dari Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat saat memimpin Apel Gabungan di Lapangan Laut Maluku, Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya (15/12).

Seluruh prajurit, PNS dan siswa Kodiklatal diharapkan turut berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit DBD ini, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan serta dalam pelaksanaan program 3 M. Bila dianggap perlu, akan dilaksanakan fogging oleh Satkes Kodiklatal yang didukung oleh personel Denma Kodiklatal serta Satma Kodikopsla, Kodikmar, Kodikdukum serta Satma Puslatdiksarmil.

Namun demikian, pelaksanaan fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja, sedangkan jentik nyamuk tidak terpengaruh. Oleh sebab itu, Dankodiklatal berharap agar pelaksanaan fogging ini harus disertai dengan menjaga kebersihan lingkungan baik di kantor maupun di rumah masing-masing serta melaksanakan program 3M, yaitu menguras, mengubur dan menutup barang-barang bekas yang menjadi tempat penampungan air.

“Pelaksanaan fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja, namun jentiknya tidak. Oleh sebab itu, pelaksanaan program 3M sangat penting dilakukan oleh seluruh anggota Kodiklatal baik di kantor maupun di tempat tinggal masing-masing termasuk di lingkungan sekitarnya,” ujar Dankodiklatal.

Fogging merupakan sebuah teknik pengasapan yang dilakukan menggunakan bahan insektisida dalam upaya membunuh nyamuk dewasa penyebab demam berdarah dengue. Aktivitas fogging ini sering dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Walau bukan metode pencegahan utama, fogging adalah salah satu cara yang masih dinilai efektif untuk membunuh nyamuk Aedes agypti dewasa. Tujuannya adalah untuk membunuh sebagian besar nyamuk yang infektif dengan cepat. Di samping memutus rantai penularan, juga menekan jumlah nyamuk agar risiko penyakit DBD juga menurun.
Pada paparan yang singkat dan tidak sering, fogging tidak memberikan efek negatif pada kesehatan yang serius. Namun, jika terpapar terus-menerus maka dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan dan kulit.

Kegiatan pencegahan DBD dapat juga dilakukan dengan cara menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menaruh ikan di penampungan air serta menanam tanaman pengusir nyamuk.(ay)

About ahmad yani

Check Also

Dankodiklatal Tinjau Gladi Serbuan Operasi Amfibi di Pantai Banongan Situbondo

Surabaya, koranpelita.com Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latihan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca