Jakarta, Koranpelita.com
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pembuatan film Kadet 1947.
Hal tersebut disampaikan Kasau saat menerima audiensi Producer Film Kadet 1947 Celerina Judisari dan tim di ruang kerja Kasau, Mabesau, Cilangkap, Jakarta, Senin (8/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Kasau menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT. Temata Studios serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan film Kadet 1947, yang berinisiatif mengangkat cerita dari peristiwa bersejarah yang terjadi di TNI AU.
“Saya berharap dengan adanya film ini, generasi muda semakin mengetahui perjuangan yang dilakukan para pemuda masa itu unt mempertahankan kemerdekaan Indonesia serta semakin mengenal dan mencintai TNI AU dan tentu saja makin cinta NKRI serta dapat menggugah generasi muda untuk memberikan kontribusi terbaik kepada negara dan bangsa,” ujar Kasau.
Producer Temata Studios mengatakan, direncanakan film ini akan launching mulai tanggal 25 November mendatang di bioskop seluruh Indonesia, namun sebelumnya akan dilaksanakan Gala Premiere pada tanggal 22 November 2021.
“Film ini mempunyai pesan agar generasi muda saat ini memiliki rasa kebanggaan dan nasionalisme yang tinggi terhadap negaranya. Dulu ditahun 1947 anak-anak muda/Kadet memiliki semangat untuk berjuang demi
negaranya dengan segala keterbatasan yang ada. Nah harapannya, anak-anak muda sekarang sudah harus berpikir untuk berbuat sesuatu yang berharga buat negara dan bangsanya, terang Producer Film Kadet 1947.
Adapun Kadet 1947 sendiri merupakan film drama aksi yang menceritakan perjuangan heroik tujuh pemuda yang terdiri dari empat Kadet TNI Angkatan Udara dan tiga Air Gunner dengan semangat dan keberanian menyerang Markas Belanda pada tahun 1947. Cerita ini dikemas dengan alur cerita kekinian, sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak muda saat ini.
Ketujuh pemuda tersebut diperankan oleh Kevin Julio sebagai Mulyono, Bisma Karisma sebagai Sutarjo Sigit, Omara Esteghlal sebagai Suharnoko Harbani, Marthino Lio sebagai Bambang Saptoadji, Wafda sebagai Sutarjo, Fajar Nugrah sebagai Kaput, dan Chicco Kurniawan sebagai Dulrachman melakukan operasi pengeboman di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa, dimana pada saat itu perang Dunia II baru saja berakhir dan Belanda kembali berusaha untuk merebut kekuasaan dari Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos., dan Kasubdisjarah Dispenau Kolonel Sus Maylina Saragih.
Sedangkan dari Producer Temata Studios dihadiri Co-producer Temata Studios Tesadesrada Ryza, Sutradara Kadet 1947 Rahabi Mandra, dan Marsdya TNI (Purn) Eris Haryanto.(ay)