Banjarmasin, Koranpelita.com
DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) menggelar rapat kerja pembahasan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan 2021-2026.
Raker bertempat di Aula Ismail Abdullah Lantai IV Gedung DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu (13/10/2021) pagi dihadiri pihak eksekutif, pimpinan fraksi dan alat kelengkapan dewan (AKD).
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK yang memimpin raker tersebut menjelaskan bahwa RPJMD ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan lima tahun kedepan.
“Mengingat pentingnya RPJMD ini, maka kami mengundang sejumlah perangkat eksekutif sebagai bukti keseriusan bersama membangun banua,” ujar Supian HK.
Dia menegaskan, mengingat kompleksnya bahan RPJMD untuk lima tahun ke depan dan untuk memperdalam kajian, maka nantinya akan dilakukan pembahasan di masing-masing fraksi DPRD Kalsel.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Ir H Nurul Fajar Desira diawal raker menampilkan gambaran umum Provinsi Kalsel secara geografis dan potensi.
“Isu strategis RPJMD Kalsel meliputi sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, tata kelola pemerintahan, ekonomi dan lingkungan,” sebutnya.
Kepada wartawan, Fajar Desira memaparkan visi Kalsel lima tahun kedepan adalah Kalsel MAJU, singkatan dari makmur, sejahtera dan berkelanjutan.
Dari visi Kalsel MAJU itu ada lima misi, yakni misi 1. SDM, 2. Tata Kelola Pemerintahan, 3. Ekonomi, 4. Infrastruktur dan 5. Lingkungan.
Dijelaskannya untuk misi pertama SDM, itu kita akan fokus pada pendidikan, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita masih dibawah rata-rata nasional meskipun sudah kategori tinggi, begitu juga dengan kesehatan dan keagamaan akan jadi fokus kita, karena masyarakat Kalsel ini dikenal relegius.
Selanjutnya untuk misi kedua tata kelola pemerintahan, maka kita akan mentranspormasi diri untuk pemanfaatkan digital yang tujuannya memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat Kalsel nantinya lebih mudah mendapatkan pelayanan dengan digital termasuk pemanfaatan sektor lainnya di era digitalisasi.
Kemudian misi ketiga adalah infrastruktur, maka kita fokus akan membangun jalan-jalan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan-kawasan industri di Batulicin maupun Banjarbakula, yang kemudian kita juga mencari investor untuk jalan kereta api, tapi kalau pun nantinya tidak bisa sepenuhnya mewujudkan itu karena biayanya yang besar sekitar Rp24 triliun, maka paling tidak akan wujudkan kereta bandara, selanjutnya kita akan membangun bendungan-bendungan baru lagi yang multi fungsi, baik untuk pengairan pertanian maupun penanganan banjir serta akan membangun jaringan internet.
Berikutnya misi keempat ekonomi, kita akan membangun dan mendorong kemajuan industri, tidak hanya sebatas menjual batubara mentah saja, menjual CPO saja atau pun men jual karet saja, tapi bagaimana industri turunannya, contohnya di Kalsel sebentar lagi akan diresmikan pabrik B30 dari CPO di Batulicin, itu turunan dari industri sawit, kemudian dari batubara kita akan bangun gas sehingga kita akan menjual gasnya dan lainnya, sementara di sektor lainnya yang berpotensi meningkatkan ekonomi, kita juga akan dorong sektor pariwisaya, karena kita punya geopark meratus dan wisata relegi serta sektor lainnya seperti pertanian dan perkebunan.
Dan misi terakhir yakni misi kelima lingkungan, karena pencemaran air kita sudah dikategori sedang, sehingga kita akan kendalikan itu serta isu habisnya hutan kita tentu akan kita jaga kelestariannya, salah satunya melalui geopark meratus dan penghijauan serta pengendalian banjir maupun lainnya (pik)