Banjar, Koranpelita.com
Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan karunia hasil alam, warga Desa Paau,menggelar ritual adat seserahan hutan desa Paau Kecamatan Aranio di Kabupaten Banjar, Senin (20/9/2021).
Ritual ada masyarakat tersebut juga dihadiri Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Fahrani, S.Pd.I M.Si.
Terkesan dan takjub, politisi muda PDI Perjuangan ini mengaku sangat menyambut baik acara adat yang digelar oleh masyarakat Desa Paau di Objek Wisata Batu Balian.
“Kegiatan ini dalam rangka ikut berpartisipasi melestarikan hutan dengan cara adat dan budaya, sehingga diharapkan tumbuh pola pendidikan bagi generasi muda dalam ikut serta peduli dan melestarikan hutan berkelanjutan,” ucap Fahrani.
Ke depan, lanjut Fahrani yang juga menjabat sebagai ketua Karang Taruna Kabupaten Banjar tersebut
berharap, kegiatan adat tahunan masyarakat Desa Paau ini dapat terus dilesatarikan dengan event yang lebih besar serta lebih terencana lagi.
Menurut hemat anggota Komisi membidangi hukum dan pemerintahan ini, semangat menjaga hutan tetap tumbuh di kalangan generasi muda Kalsel secara khusus.
Sebagai anggota Komisi I DPRD Provinsi Kalsel yang di dalamnya juga salah satunya meliputi pengembangan sumber daya manusia (SDM), maka dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, Dinas Pariwisata, dan steakholder yang berkaitan dapat berpartisipasi dalam menyukseskan event-event serupa di Kalsel, termasuk mendukung fasilitas-fasilitas pendukung di lapangan.
Sekretaris Desa (Sekdes) Paau, Aspiani Alpawi yang juga ketua kelompok sadar wisata (pokdarwis), menjelaskan bahwa ritual adat ini sudah dilaksanakan warga setempat setiap tahunnya sejak tahun 1800an, karena merupakan adat turun temurun.
“Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai agenda, salah satunya river tubing, memasak seserahan, penampilan kesenian Bakuntau dan juga ada photo contest sebelum acara puncak dimulai yaitu ritual dengan membacakan doa-doa secara agama Islam oleh para tokoh adat.
Lalu, setelah prosesi adat selesai dilaksanakan, makanan yang dimasak seperti nasi lamang dan kue lainya akan dibagikan kepada para tamu dan pengunjung.
Adapun objek Wisata Batu Balian di Desa Paau ini menyajikan pemandangan alam yang menawan, mulai dari pegunungan hingga sungai, dengan menempuh perjalanan air menggunakan kapal (perahu bermotor) sekitar satu setengah jam dari pelabuhan Tiwingan Lama, Riam Kanan. (pik)