Lampung Selatan, Koranpelita.com
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto mengikuti seminar secara daring (webinar) tentang Sosialisasi Fasilitasi Standar Nasional Pendidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat dengan Pembelajaran Bermain Berpusat Pada Anak.
Kegiatan yang digagas oleh Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi Lampung diselenggarakan dalam rangka mewujudkan belajar yang berkualitas dan mencegah ketertinggalan dalam belajar.
Bunda PAUD Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni mengikuti acara itu didampingi Kepala Dinas Pendidikan Yespi Cory serta Direktur RSUD Bob Bazar dr. Media Apriliana melalui zoom meeting dari rumah dinas Bupati Lampung Selatan, Senin (6/9/2021).
Ketua BP PAUD dan Dikmas Provinsi Lampung, Dr. Ulfa Maria menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan itu adalah untuk mewujudkan lingkungan belajar berkualitas meski di masa pandemi.
“Kita tahu saat ini masa yang belum baik-baik saja dalam pendidikan. Karena masih banyak sekolah yang belum aktif belajar tatap muka dan masih menerapkan belajar jarak jauh,” kata Ulfa Maria dalam sambutannya.
Sementara, Direktur PAUD Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Muhammad Hasbi dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan dampak negatif dari dunia pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah anak mengalami putus sekolah.
“Ketika anak tidak sekolah, maka tidak jarang anak membantu ekonomi keluarganya. Kondisi seperti ini karena anak berstatus sosial dari keluarga yang kurang memadai,” katanya.
Lebih lanjut Hasbi menyampaikan, masa pandemi Covid-19 juga memberikan dampak yang buruk bagi kebanyakan keluarga, baik secara sosial maupun secara ekonomi.
Bahkan menurutnya, hilangnya kesempatan belajar atau learning loss juga menjadi masalah dalam dunia pendidikan di masa pandemi ini.
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga melakukan penelitian bahwa anak-anak mengalami learning loss sebesar 30-40%,” ungkapnya.
Hasbi menambahkan risiko kekerasan pada anak juga menjadi masalah yang sangat harus diperhatikan karena tidak dapat terdeteksi saat anak tidak berada di sekolah.
“Bahkan risiko pernikahan dini dan kehamilan remaja pun semakin meningkat. Maka dari beberapa dampak negatif ini perlunya kita mitigasi terkait semakin lamanya pandemi Covid-19 ini,” tandasnya.
Untuk diketahui acara itu diikuti oleh 372 perserta dari dunia pendidikan di Provinsi Lampung. Diantaranya Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Ikatan Guru Raudhatul Athfal (Igra) serta Ikatan Guru Taman Kanak-kanak se-Provinsi Lampung. (lmhr/ali)