Jakarta,Koranpelita.com
Perbankan digital semakin berkembang dan terus naik ke tingkat berikutnya di Indonesia. Bahkan sebelum terjadinya situasi pandemi, masyarakat Indonesia sudah sangat terbuka terhadap kehadiran ragam perbankan digital, tertinggi di Asia Tenggara seperti ditangkap dalam survei lembaga riset dan konsultan global McKinsey tahun 2017.
Digitalisasi perbankan merupakan respons terhadap perubahan perilaku masyarakat yang semakin bergantung terhadap internet melalui gawai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan tren ini adalah bertumbuhnya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap berbagai kemudahan yang ditawarkan untuk bertransaksi secara daring (online).
Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengatakan perbankan digital telah mengubah lanskap perbankan nasional, khususnya di sektor ritel. Salah satu contoh umumnya adalah hampir semua aplikasi perbankan digital mampu menawarkan kemudahan dan kepraktisan bertransaksi, termasuk transfer, beli dan bayar sana sini, semua sudah bisa diselesaikan lewat gadget. Sampai semester I 2021, kenaikan transaksi perbankan digital menembus 39,3% menurut data Bank Indonesia.
Namun ternyata tidak semua aplikasi perbankan digital memiliki kemampuan untuk membantu nasabahnya mengelola keuangan atau wealth management, mulai dari mempersiapkan proteksi, sampai dengan berinvestasi. Maka dari itu nasabah harus semakin pintar memilih aplikasi perbankan digital yang dapat mendukung mereka mencapai aspirasi keuangannya, bukan malah mendorong ke perilaku hidup yang makin konsumtif. Diperlukan perubahan prilaku agar nasabah memilih layanan perbankan digital yang menunjang produktivitas serta pengelolaan asset,” ujar Bhima di Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Salah satu inovasi perbankan digital yang dapat memberikan solusi transaksi dan pengelolaan keuangan adalah aplikasi perbankan digital ONe Mobile sebagai ‘Comprehensive Money Manager’. Dari sisi transaksi, aplikasi dari Bank OCBC NISP ini telah berhasil memindahkan hampir seluruh layanan transaksi termasuk pembukaan rekening yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di kantor cabang. Sedangkan dari sisi pengelolaan keuangan, ONe Mobile dapat membantu nasabah mulai dari mempersiapkan dana darurat melalui deposito atau tabungan berjangka, mempersiapkan proteksi melalui produk bancassurance, sampai dengan solusi investasi reksadana, obligasi, dan valuta asing. ONe Mobile juga memungkinkan nasabah untuk mengatur portofolio investasi, serta mendapatkan insight dan market update yang berguna untuk menentukan arah investasi kedepannya.
Head of Digital Business Bank OCBC NISP Rudy Hamdani mengatakan, “transaksi perbankan yang semakin mudah dan nyaman, terlebih semakin banyaknya godaan promo belanja perlu ditanggapi dengan bijak oleh nasabah agar tidak terjerumus ke dalam pola hidup konsumtif.
Untuk menghindarinya, nasabah perlu semakin cermat memilih aplikasi perbankan yang tak hanya menawarkan kemudahan melakukan transaksi, tapi juga bisa memberikan solusi pengelolaan keuangan atau wealth management. Kedua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh aplikasi mobile banking ONe Mobile dari OCBC NISP yang dirancang sebagai ‘Comprehensive Money Manager’ untuk bertransaksi sekaligus berinvestasi. (Vin)