Jepara,koranpelita com
Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan menjelaskan, perkembangan penanganan covid 19 di Jepara, kini sudah mulai ada penurunan. Meski menurun pihaknya mengharapkan masyarakat untuk tidak lengah karena euforia perkembangan baik ini.
“Perkembangan covid 19 di Jepara mulai menurun. Namun kita tidak boleh mengabaikan prokes 5M. Masyarakat Jepara diharapkan untuk tetap mematuhinya dan jangan terbawa euforia. Tolong untuk teman – teman media untuk terus mensosialisasikannya,” ujarnya dalam jumpa pers di Gedung OPD Bersama Pendopo Jepara, Selasa (17/8/2021).
Hal senada juga disampaikan Kadis DKK Mudrikatun. Menurutnya, bahwa tingkat kesembuhan covid 19 di Jepara meningkat dan angka kematian menurun. Demikian juga masyarakat yang terpapar dan terinfeksi covid, juga mengalami penurunan.
“Hal ini jangan menjadikan euforia di masyarakat dan tetap lakukan prokes 5M. Karena kita sudah bisa masuk ke zona orange menuju kuning, bahkan bisa ke zona hijau,”, harap Mudrikatun.
Namun demikian, lanjutnya, karena angka kematian masih di atas 5%, maka Kabupaten Jepara masih berada di zona orange. Oleh karena itu, pemerintah Jepara selalu mensosialisasikan prokes 5M dan melakukan 3T. Hal ini dimaksudkan agar bisa mencegah penyebaran covid 19.
Untuk itu, perubahan perilaku masyarakat harus berubah ke pola hidup baru yang mengutamakan prokes 5M.
“‘Pola hidup masyarakat harus berubah dengan selalu menjalankan prokes 5M. Agar Jepara bisa ke zona kuning bahkan hijau, sehingga tidak ada pembatasan. Supaya sektor perekonomian di Jepara ikut bergerak,” tambah Mudrikatun.
Sementara itu, juru bicara Satgas Covid 19 Jepara Muh Ali menjelaskan, bahwa perkembangan baik terhadap penurunan itu, tidak lepas dari program vaksinasi yang dijalankan pemerintah. Di Jepara, program vaksinasi berjalan lancar dan aman. Bahkan antusiasisme masyarakat Jepara, sangat baik terbukti tiap ada vaksinasi selalu diserbu warga dan Vaksin sering kehabisan.
“Antusias warga Jepara, patut diapresiasi karena mereka selalu mendatangi gerai atau faskes yang sedang melaksanakan vaksinasi,” jelasnya.
Menurutnya, antusias masyarakat Jepara akan program vaksinasi ini, tidak sebanding dengan suplai vaksin dari pemerintah. Sehingga banyak warga yang menunggu untuk divaksin bahkan mereka sudah banyak yang mendaftar.
“Kita kehabisan vaksin. Di tempat kita hanya tersisa vaksin kedua itu, hanya untuk beberapa minggu ke depan akan dilaksanakan vaksinasi, pasti habis’, jelas Muh Ali.
Bagi yang sudah mendaftar, lanjutnya, kita hanya bisa menunggu droping dari provinsi atau pusat Namun untuk vaksin reguler juga menipis. “Kita hanya bisa menunggu dan tidak bisa membeli sendiri, karena tidak ada atau tidak tahu yang menjual. Padahal anggarannya ada di pemda,”pungkasnya.(dik)