Semarang,koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua daerah mempersiapkan pembangunan di 2022 dengan fokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19. Beberapa sektor yang terdampak diminta didata, termasuk berapa jumlah anak yatim yang ditinggal mati orang tuanya selama pandemi.
Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat penanganan Covid-19 bersapa Bupati/Wali Kota secara daring di kantornya, Senin (9/8). Ganjar mengatakan, pendataan itu penting agar arah pembangunan tahun depan terarah.
“Kabupaten/Kota saya minta semua menghitung dampak Covid pada masyarakat. Umpama ada berapa industri perdagangan yang koleps, angka kematian ada berapa, ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan dan lainnya,” katanya.
Data berapa anak yatim di Jateng yang ditinggal meninggal orang tuanya, lanjut Ganjar, sudah mulai dihitung. Beberapa Kabupaten/Kota bahkan sudah menyampaikan hasil pendataan sementara.
“Sudah ada beberapa yang menghitung dan laporannya sudah masuk ke kita, saya minta yang lain segera,” imbuhnya.
Pendataan itu lanjut Ganjar, sangat penting agar penanganan terhadap korban dampak pandemi bisa dilakukan di 2022 nanti. Termasuk juga sektor UMKM, pelaku pariwisata, ekonomi, dunia pendidikan dan lainnya.
“Saya juga minta dihitung, adakah kemudian angka bunuh diri karena ini (Covid-19). Semua harus dihitung agar tidak ada yang tertinggal,” jelasnya.
Setelah itu lanjut dia, data-data itu akan dianalisis secara komprehensif. Harapannya, data itu sudah masuk pada pertengahan minggu depan, sehingga segera dilakukan akselerasi.
“Tujuannya satu, perencanaan pembangunan kita di 2022 harapannya bisa mengarah untuk menyasar kelompok-kelompok ini. Semuanya harus disiapkan dan diantisipasi sejak saat ini,” pungkasnya.(sup)