Klaten,koranpelita.com
Sebanyak 51 Warga Klaten yang terkonfirmasi positif covid-19 dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani isolasi terpusat, Jumat (23/7/21).
Proses pemindahan warga dari Klaten menuju Boyolali tersebut melibatkan aparat gabungan dari Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro, Polres dan Kodim Klaten serta Pemkab Klaten. Sejumlah pejabat juga turut memantau jalannya evakuasi diantaranya Irwasda Polda Jateng, Dir Sabhara, Dansat Brimob, Kabid Humas serta Forkompinda Kab. Klaten.
Proses evakuasi warga mulai dilakukan pada pagi hari. Puluhan mobil ambulan yang membawa warga terkonfirmasi positif covid-19 dari masing-masing kecamatan datang ke GOR Gelarsena Klaten. Usai pengecekan dari petugas kesehatan, sekira pukul 14.30 Wib 51 warga yang terkonfirmasi positif tersebut diangkut menuju Asrama Haji Donohudan dengan menggunakan 3 Bus Brimob dan dikawal oleh aparat TNI-Polri.
Bupati Klaten, Sri Mulyani menyatakan, bahwa evakuasi warga ke lokasi isolasi terpusat akan dimaksimalkan, hal ini dikarenakan angka konfirmasi positif di Kab. Klaten cukup tinggi. Kebijakan penempatan warga di isolasi terpusat dimaksudkan untuk menekan angka penularan covid-19 khususnya dari cluster keluarga. Untuk warga yang akan dibawa ke lokasi isolasi terpusat Donohudan direncanakan berjumlah 250 orang. 51 untuk hari ini dan 2 hari berikutnya masing-masing 100 orang.
“Sesuai arahan Pak Kapolda kemarin, karena jumlah akumulatif masih di atas 4000 tentunya kami juga harus membagi. Disini kita penuhi, di Donohudan masih ada isi jadi kita mobilisasi ke Donohudan 51 untuk hari ini. Kecamatan dibantu Danramil dan Kapolsek hari ini sudah mengirimkan pasien-pasien yang ada di wilayah mereka untuk dikirim ke GOR. Kemudian 51 diantaranya akan kita transfer ke Donohudan,” ujarnya.
Bupati Klaten menambahkan, bahwa pihaknya bersama instansi terkait akan mengusahakan semua warga yang terkonfirmasi positif tanpa gejala atau bergejala ringan ditampung di lokasi isolasi terpusat baik itu tingkat kelurahan, kecamatan maupun isolasi terpusat tingkat kabupaten. Apabila semua isolasi terpusat di Kab. Klaten sudah penuh maka selebihnya akan dievakuasi ke isolasi terpusat tingkat provinsi yaitu di Donohudan.
“Yang terkonfirmasi positif, saya mengajak ke Camat, Puskesmas dibantu Danramil dan Kapolsek untuk ditarik ke isolasi terpusat.”
Selain itu, bupati juga menghimbau warga yang akan dibawa ke lokasi isolasi terpusat untuk tidak perlu khawatir dan takut karena seluruh kebutuhan selama menjalani isolasi akan ditanggung pemerintah.
“Di lokasi isolasi terpusat semuanya tersedia . Baik itu tenaga kesehatannya, makanannya, logiastik yang lainnya, obatnya itu selama 24 jam terjamin terjaga oleh petugas, termasuk petugas keamanan,” katanya.
Kapolres Klaten, Edy Suranta Sitepu, menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 500 lebih personel yang terdiri dari 2 SSK BKO Brimob dan Sabhara Polda Jateng dan anggota Polres Klaten. untuk mendukung kegiatan kontijensi covid-19 di Kab. Klaten.
“Ada BKO dari Polda. 1 SSK dari Brimob, 1 SSK dari Sabhara Polda Jateng. Nanti akan kita pergunakan untuk penjagaan, evakuasi juga untuk unit penerangan keliling dan penyemprotan terhadap daerah yang cukup tinggi covidnya. Termasuk penguatan di desa-desa manakala di RT ada desa butuh penguatan PPKM mikro nanti akan kita tempatkan personel disana,”ujarnya.
Mengingat jumlah kumulatif kasus positif di Kabupaten Klaten berada di angka 4.000 dan banyak diantaranya berasal dari cluster keluarga, Kapolres Klaten berharap isolasi terpusat bisa menjadi salah satu solusi yang efektif untuk diterapkan.
“Yang paling tinggi di sini adalah cluster keluarga, sehingga yang sehat dan yang sakit harus kita pisahkan. Harus kita berikan pengertian bahwa di isolasi terpusat, yang pertama kesehatannya terjamin, obat-obatan terjamin, pantauan tenaga kesehatan juga terjamin, “paparnya.
Dandim 0723, mengatakan, bahwa akan ada tambahan 1 kompi TNI Kodam IV/Diponegoro untuk membantu proses pelaksanaan PPKM Level 4 di Kabupaten Klaten. Kompi tambahan tersebut nantinya akan membantu percepatan proses evakuasi dari isolasi mandiri ke terpusat.
“Ini untuk percepatan. Berbicara mengenai covid ini adalah teknisnya harus cepat. Kalau lambat penanganan akan banyak korban dan tambah masif. Cepat dikerjakan cepat selesai. Makanya diperbantukan dari Kodam dan Polda untuk membantu mempercepat penanganan.”ujarnya.(sup)