Kembali, Forum Diskusi Sahabat Ngopi Kulon Progo, membuat pertemuan. Kali ini, dalam rangkaian Syawalan, silaturahmi Idul Fitri 1442 Hijriah. Karena sinambi olahraga badminton, empatnya di GOR Tirtasari Depok Dua, pada Minggu sore, 23 Mei 2021.
Namplek Karo Sawalan. Begitu judul pertemuan kali ini. Tokoh Kulon Progo yang juga pecinta bulutangkis, Sumarjono, dipastikan hadir. Pria kelahiran Nganjir, Hargorejo, Kokap ini, memang sejak masih di kampung halaman, sudah menggembari badminton. Meski kini menjadi salah seorang pejabat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pak Jono masih rutin bermain bulutangkis. Termasuk bersama tim Sahabat Ngopi.
Selain Pak Jono yang founder Sedulur NKS, Syawalan akan dihadiri setidakanya oleh 20an orang perantau Kulon Progo. “Kita sengaja batasi dan dilakukan di lapangan, agar tetap bisa menjaga protokol kesehatan. Sahabat Ngopi sudah berpengalaman membuat acara serupa ini yang tidak melanggar Prokes untuk mencegah penularan virus Covid 19,” kata Mbah Yatno Alimonsa, salah seorang penggagas Forum Diskusi Sahabat Ngopi Kulon Progo.
Kalau tidak dibatasi, tambah Mbah Yatno, perantau Kulon Progo yang tergabung dalam Forum Sahabat Ngopi, bisa sangat banyak yang datang. “Wah kalau tidak dibatasi, bisa banyak yang ingin ikut silaturahmi. Solusi untuk tetap bisa silaturahmi, dengan cara kita buat kelompok kecil-kecil. Misalnya, yang sudah membuat syawalan adalah KPDJ Korwil Karawang, Depok, dan Serang, nanti menyusul yang lain,” jelas Mbah Yatno yang juga dikenal sebagai sesepuh anak-anak muda Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ).
Dan, seperti pertemuan-pertemuan yang digelar oleh Sahabat Ngopi dan Sedulur NKS, akan ada makanan-makanan ndeso yang khas Kulon Progo. Semua bisa dinikmati dengan gratis sambil klangenan, nostalgia mengenang semasa masih di Kulon Progo.
“Ada jadah Alamsutra, Gebleg Bogor, Klemet Bhakti ABRI Depok, dan pisang godog ala Pakde Busro yang asli Siluwok Lor. Semua gratis,” kata Mbah Yatno.
Syawalan sekaligus tamplekan bulutangkis ini, akan diawali dengan acara makan siang bersama tokoh-tokoh Kulon Progo. “Kita makan di Soto Kudus Depok, yang mau ikut bisa langsung ke lokasi, baru bersama-sama ke GOR Tirtasari,” ungkap Mbah Yatno yang alumni SMA Negeri 2 Bendungan itu.
Pak Jono, tokoh perantau Kulon Progo yang alumni ITB Bandung ini, menjadi tuan rumah. “Pokoknya demi konco-konco Kulon Progo, kulo siap,” tegas penulis buku berjudul Njih Meniko Sewu Kutho, yang merupakan dokumentasi perjalanannya mengelilingi seribu kota di seluruh Nusantara.
Lima hari menjelang hari Minggu tanggal 23 Mei 2021, Heri Rudi Atmoko yang juga Wakil Bupati KPDJ, mengingatkan kembali soal Protokol Kesehatan. “Jangan lengah, supaya kita semua tetap aman bersilaturahmi,” kata Hari Rudi.
Silaturahmi sambil bermain bulutangkis memang menjadi program andalan Forum Sahabat Ngopi dalam menggalang silaturahmi. Menggandeng Sedulur NKS yang merupakan komunitas pecinta buku, silaturahmi sekaligus membangkitkan perekonomian masyarakat perantau Kulon Progo.
“Banyak Kegiatan yang kita siapkan. Kita juga baru saja melaksanakan Bakti Sosial di Kapenewon Kokap. Akhir Februari lalu, Sahabat Ngopi bekerjasama dengan Sedulur NKS, menyambangi korban longsor di Kokap. Alhamdulillah berjalan lancar, meski tetap jaga prokes,” kata Mas Tomi, panggilan Sutomo yang juga penggagas Forum Sahabat Ngopi Kulon Progo.(her)