Jakarta, Koranpelita.com
Banyak pesantren di Indonesia, alami kendala dalam pembuatan MCK (mandi, cuci, kakus). Hal ini terjadi setelah Tim Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun ke lapangan.
“Ada lahan yang diajukan pesantren untuk MCK tidak cocok. Misalnya, bersebelahan dengan kali dan menggangu lingkungan. Ini ..dantaranya yang kita ubah. Semua MCK harus higienis dan tak ganggu lingkungan ,” kata Kabag Hukum dan Kompu Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Aswan, kepada Koranpelita, kemarin.
Dalam tahap pertama pihaknya akan merealisasi pembangunan MCK sebanyak 5.000 unit/ bilik lebih. Dilanjut dengan tahap kedua sekitar dua ribu unit dan tahap berikutnya juga ribuan unit jumlahnya .
“Banyak yang tidak sesuai dan perlu kita ubah semua, baik lokasi maupun adminnya. Tujuannya agar pembuatan MCK tidak menimbulkan persoalan di lingkungan,” ujarnya.
Jadi, setelah pesantren mengajukan minta dibuatkan MCK, timnya diturunkan ke lokasi untuk mencek keberadaan pesantren. Semua pengajuan dicek dan disesuaikan agar tidak menimbulkan problema di lapangan.
Oleh karena itu, sejak beberapa hari terakhir, tim membahas semua persoalan dan sudah dicarikan solusi sesuai dengan kondisi lingkungan maupun pesantren itu sendiri. “Ini baru selesai rapat bahas itu semua,” paparnya.
“Khan ada yang minta MCK sebanyak 8 unit dalam satu pesantren tapi ada yang minta hanya 4 unit. Kita sesuaikan lahan maupun kondisi pesantrennya, ” jelasnya.
Hingga kemarin permasalahan di lapangan sudah selesai dibahas dan akan segera di-SK-kan. “Insyaallah pekan depan sudah rapi dan sudah ada SK. Kita khan juga maunya secepatnya dilaksanakan selama admin dan persyaratan terpenuhi,” tambahnya.
Kepada pemilik pesantren, pintanya tidak perlu gelisah atas pengajuan pembuatan MCK di pesantrennya. “Jika sudah rapi, pasti akan segera dilaksanakan. Belakangan ini kita sibuk lakukan perubahan Sebelum diajukan dan dituangkan dalam sebuah SK,” kata Aswan, ketika ada pimpinan pesantren dari Bekasi, Jabar, yang menanyakan soal bantuan pembuatan MCK di pesantrennya.(oto)