Kulon Progo, koranpelita.com
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat kemunculan klaster covid-19 baru. Klaster yang berada di Kecamatan Kokap itu sudah menjangkiti puluhan orang.
“Klaster baru ini klaster Sangon di Kecamatan Kokap. Muncul jadi klaster sejak awal bulan ini,” kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, melalui rilis berita yang dikirimkan.
Klaster ini muncul pertama pada 30 April 2021 lalu. Saat itu ada beberapa warga yang mengeluhkan pusing flu dan batuk dengan ciri-ciri Covid-19. Mereka berasal dari satu tempat ibadah di salah satu musala. Namun dalam penelusuran sudah menyebar ke warga yang lain.
“Kami masih lakukan penelusuran, sudah ada 46 yang menjalani tes PCR tetapi belum semua hasilnya keluar,” katanya.
Baning menjelaskan, klaster ini diketahui setelah ada dua lanjut usia (lansia) meninggal dunia. Kemudian, ada dua warga setempat yang dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif covid-19.
Puskesmas setempat juga melaporkan ada beberapa warga yang sakit bergejala. Akhirnya, dilakukan pelacakan pada 90 orang selama 1-5 Mei 2021.”Hasilnya 40 positif, 32 hasil swab PCR dan antigen 8,” papar dia.
Saat ini, pelacakan lanjutan masih dilakukan, yakni hasil sampel tes usap PCR (polymerase chain reaction) sebanyak 46 sampel ke Balai Besar Veteriner (BB Vet). “Semoga besok bisa diperiksa,” harap dia.
Baning mengungkapkan klaster itu tersebar di Dusun Sangon 1, Dusun Tapen, dan Dusun Kadigunung. Tiga dusun itu masuk di dua desa, yakni Desa Kalirejo dan Desa Hargomulyo.
Ia menduga, covid-19 di wilayah tersebut menyebar dari aktivitas warga dari musala ke musala. Selain itu, ada sejumlah aktivitas masyarakat yang dinilai ikut mempengaruhi penularan.
Pihaknya masih berusaha mendekati warga yang sempat kontak erat. Meski telah tes usap antigen dengan hasil negatif, ia merasa harus dilanjutkan tes usap PCR.
“Masyarakat masih beranggapan tes antigen negatif tak ada covid, seharusnya lanjut PCR. Kami juga masih lakukan pendekatan dan pengawasan wilayah,” pungkasnya. (2ti)