Kulonprogo, Koranpelita.com
Menunggu waktu berbuka puasa di Kulonprogo bisa diisi dengan berburu camilan khas dan hanya dijajakan saat Ramadan. Salah satunya mi curah dan srontol di Pasar Ramadan Kauman, Kecamatan Nanggulan, Kamis (22/4/21).
Pasar Ramadan Kauman buka setiap sore mulai pukul 15.30 WIB. Lokasinya tak jauh dari sebuah masjid bernama Masjid Kauman. Berbagai jenis camilan dan makanan mulai dari aneka gorengan, kolak, pecel, sup buah, sayur hingga lauk-pauk di jajakan di pasar ini. Para pedagang menawarkan hidangan berbuka dan makan malam, mulai dari pinggir jalan hingga menuju serambi masjid. Dari puluhan deret kudapan yang dijajakan, antrean panjang terlihat di depan penjual mi basah curah. Sejumlah pembeli bahkan sampai memegangi baskom wadah mi basah, seakan takut tidak kebagian.
Seorang pembeli, Tahyuni, mengaku sudah antre cukup lama untuk mendapatkan mi curah. Namun ia harus kecewa karena tidak kebagian. Mi habis sebelum gilirannya tiba. Beruntung, dia justru mendapat tiga bungkus mi curah dari tetangganya yang juga telah mengantre dan sempat memborong mi tersebut.
“Mi curah merupakan makanan khas Ramadan di sini, rasanya berbeda lebih terasa bawangnya. Saya juga tidak khawatir karena tanpa bahan pengawet,” kata Tahyuni saat ditemui.
Jika diamati, penampilan bakmi yang menjadi idola masyarakat tiap Ramadan ini terlihat seperti mi basah curah pada umumnya, yakni berwarna kuning dan dimasak tanpa tambahan saus atau kecap. Tambahan yang ada hanyalah irisan kecil wortel atau kubis.
Salah seorang penjual mi basah di Pasar Ramadan Kauman, Sri Murningsih, menjelaskan sebagai salah satu penjual mi curah, ia terbiasa mengolah mi buatannya sendiri. Tiap hari selama Ramadan ia bisa menjual tiga kilogram mi basah curah di Pasar Ramadan Kauman.
Bukan hanya mi basah curah, Pasar Kauman ini juga memiliki satu penganan khas, namanya srontol. Srontol terbuat dari ketela pohon yang diparut, kemudian dibentuk menjadi bola-bola dan digoreng hingga berwarna keemasan. Srontol ditawarkan dalam bentuk bungkusan. Satu bungkus berisi sejumlah srontol dan dijual dengan harga Rp 2.000 per bungkus.
Salah seorang penjual srontol, Bowo, mengatakan, dalam sehari ia bisa menjual 100 bungkus srontol dan sekitar 500 bungkus mi basah curah. Dua menu itu adalah jajanan paling dicari pembeli. (tuti)