Semarang,Koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para petani untuk tidak khawatir terkait isu impor beras yang akhir-akhir ini mencuat. Pihaknya yakin pemerintah pusat tidak terburu-buru mengambil keputusan tersebut.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai menerima Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Wakil Rektor UGM Paripurna Poerwoko Sugarda dan tim GeNose C19 di rumah dinasnya, Jumat (19/3) malam. Ganjar meminta agar seluruh pihak menahan diri.
“Sebaiknya semua menahan diri dulu, agar petani kita bisa menikmati hasil panennya dengan baik,” ucap Ganjar.
Ganjar mengatakan, yang mendesak untuk dipikirkan saat ini adalah serapan gabah atau beras petani agar lebih cepat. Sebab, hal itu akan membuat para petani merasa nyaman dan sejahtera.
“Karena ongkos produksinya kemarin tidak cukup murah itu, agak mahal justru maka petani hari ini butuh perlindungan, maka jangan sampai ada keputusan yang nanti menyinggung perasaan petani,” ujarnya.
Ganjar meyakini, pemerintah pusat tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan impor beras di tengah musim panen raya. Oleh katena itu, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pusat soal hal ini.
“Petani jangan panik ya, insyaallah kita juga akan komunikasi dengan pemerintah pusat dan saya haqqul yakin pemerintah pusat tidak akan tergesa-gesa untuk melakukan ini. Nanti-nanti saja lah di belakang-belakang ketika panen sudah beres semuanya, kita hitung kalau memang kita kurang untuk cadangan atau persiapan bencana kita lakukan. Tapi kalau hari ini, terlalu dini,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah akan lakukan impor beras sebagai cadangan. Namun mendapat respon dari gubernur Jateng. Bahkan Gubernur Jateng kali kedua sebelumnya diberitakan, meminta pemerintah pusat memperhitungkan dengan matang rencana pemerintah pusat melakukan impor beras dalam waktu dekat. Sebab saat ini, para petani di Indonesia termasuk di Jawa Tengah sudah mulai memasuki musim panen.
“Sebaiknya diperhitungkan dengan matang, karena ini lagi mulai petani kita panen. Maka kayaknya petani butuh perhatian agar hasil panennya betul-betul bisa terbeli, karena ongkos produksinya kemarin tidak murah,” kata Ganjar ditemui usai mengikuti acara Sarasehan Industri Jasa Keuangan di Hotel PO Semarang, Senin (8/3).(sup)